15 Feb 2014

Apa Perbedaan Trigliserida dan Kolesterol?

By: rnppsalatiga On: Sabtu, Februari 15, 2014
  • Berbagi



  • Trigliserida dan kolesterol merupakan jenis-jenis lemak dasar yang terdapat dalam tubuh manusia dan bersikulasi dalam aliran darah.
    Walaupun keduanya sama-sama jenis lemak dasar dan memiliki kemiripan, tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
    Kolesterol
    Trigliserida
    Kolesterol akan disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah.
    Trigliserida akan disimpan dalam sel lemak di bawah jaringan kulit.
    Kolesterol berfungsi membangun sel-sel dan hormon-hormon tertentu dalam tubuh.
    Fungsi trigliserida adalah menghasilkan energi bagi tubuh.
    Selain asupan makanan dengan lemak jenuh tinggi, beberapa penyebab tingginya trigliserida adalah kegemukan, kurang bergerak, dan konsumsi makanan yang kaya karbohidrat sederhana (gula, tepung).
    Pada beberapa kasus, lonjakan trigliserida juga terkait dengan penyakit diabetes, penyakit ginjal atau hati, serta faktor keturunan dalam keluarga.

    Faktor genetik paling sulit diatasi karena reseptor di dalam sel-sel hati yang bertugas untuk mengubah trigliserida yang berlebih untuk menjadi kolesterol telah mengalami cacat bawaan.
    Meskipun begitu, konsumsi makanan yang sehat, ditambah aktivitas fisik yang teratur bisa menurunkan kadar trigliserida yang berbonus pada naiknya jumlah kolesterol baik (HDL).
    Diet untuk penderita hipertrigliseridemia (trigliserida berlebih) adalah dengan membatasi asupan makanan yang tinggi lemak jenuh dan mengurangi karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung.
    Bagi mereka yang kegemukan, penurunan berat badan biasanya efektif dalam menurunkan kadar trigliserida.
     
    Disadur dari Deherba.com

    Apakah Itu Trigliserida?

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, Februari 15, 2014
  • Berbagi


  • Ketika ada yang membahas kolesterol, trigliserida juga seringkali dibahas. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan trigliserida?
    Trigliserida merupakan jenis lemak yang dapat ditemukan dalam darah dan merupakan hasil uraian tubuh pada makanan yang mengandung lemak dan kolesterol yang telah dikonsumsi dan masuk ke tubuh serta juga dibentuk di hati.
    Setelah mengalami proses di dalam tubuh, trigliserida ini akan diserap usus dan masuk ke dalam plasma darah yang kemudian akan disalurkan ke seluruh jaringan tubuh dalam bentuk klomikron dan VLDL (very low density lipoprotein).
    Trigliserida dalam bentuk klomikron berasal dari penyerapan usus setelah konsumsi makanan berlemak. Sebagai VLDL, trigliserida dibentuk oleh hati dengan bantuan insulin dari dalam tubuh.
    Sementara itu, trigliserida yang berada di luar hati dan berada dalam jaringan misalnya jaringan pembuluh darah, otot, jaringan lemak akan dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase. Sisa hidrolisis kemudian akan dimetabolisme oleh hati menjadi kolesterol LDL.
    Kalori yang didapatkan tubuh dari makanan yang dikonsumsi tidak akan langsung digunakan oleh tubuh melainkan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak di dalam tubuh yang berfungsi sebagai energi cadangan tubuh.
    Asupan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan efek trigliserida di dalam tubuh seseorang. Jika kadar trigliserida meningkat, maka kadar kolesterol pun akan meningkat pula.
    Trigliserida yang berlebih dalam tubuh akan disimpan di dalam jaringan kulit sehingga tubuh terlihat gemuk. Seperti halnya kolesterol, kadar trigliserida yang terlalu berlebih dalam tubuh dapat membahayakan kesehatan.
    Namun, trigliserida dalam batas normal sebenarnya sangat dibutuhkan tubuh. Asam lemak yang dimilikinya bermanfaat bagi metabolisme tubuh. Selain itu, trigliserida memberikan energi bagi tubuh, melindungi tulang, dan organ-organ penting lainnya dalam tubuh dari cedera.
    Disadur dari Deherba.com

    Bencana Gunung Meletus

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, Februari 15, 2014
  • Berbagi


  • Setiap kali ada bencana gunung meletus, pada hari-hari ini salah satu yang dapat dipastikan terdampak adalah layanan penerbangan. Pertanyaannya, penghentian penerbangan di area terdampak ini karena persoalan jarak pandang yang tertutup atau ada penyebab lain?
    Thomas J Casadevall dalam makalahnya, Volcanic Ash and Airports, menuliskan, abu vulkanik terdiri atas batuan halus, mineral, dan partikel padat berdiameter kurang dari 2 milimeter.

    Bahkan, diameter abu halus hanya 0,063 milimeter. Ukuran material itu mengecil saat semakin jauh jarak lontarannya dari gunung api.Abu vulkanik yang disemburkan gunung api juga dapat membawa aliran listrik statis. Di bandara, tebaran abu vulkanik menyebabkan jalan pesawat menyimpang dan mengganggu sistem kelistrikan pesawat.Barangkali dua cerita berikut dapat menggambarkan "kekuatan" dari si kecil abu vulkanik dan dampaknya bagi penerbangan.

    Setiap kali ada bencana gunung meletus, pada hari-hari ini salah satu yang dapat dipastikan terdampak adalah layanan penerbangan. Pertanyaannya, penghentian penerbangan di area terdampak ini karena persoalan jarak pandang yang tertutup atau ada penyebab lain? 

Thomas J Casadevall dalam makalahnya, Volcanic Ash and Airports, menuliskan, abu vulkanik terdiri atas batuan halus, mineral, dan partikel padat berdiameter kurang dari 2 milimeter.

Bahkan, diameter abu halus hanya 0,063 milimeter. Ukuran material itu mengecil saat semakin jauh jarak lontarannya dari gunung api.

Abu vulkanik yang disemburkan gunung api juga dapat membawa aliran listrik statis. Di bandara, tebaran abu vulkanik menyebabkan jalan pesawat menyimpang dan mengganggu sistem kelistrikan pesawat.

Barangkali dua cerita berikut dapat menggambarkan "kekuatan" dari si kecil abu vulkanik dan dampaknya bagi penerbangan.
Mari simak di: http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/02/mengapa-abu-vulkanik-ancam-pesawat-terbang
(Foto: Sugiharto/Surya)