Tampilkan postingan dengan label Mutiara Motivasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mutiara Motivasi. Tampilkan semua postingan

4 Apr 2016

Cara Berbakti pada Orang Tua Setelah Mereka Tiada

By: rnppsalatiga On: Senin, April 04, 2016
  • Berbagi

  • Bagaimana cara berbakti pada orang tua ketika mereka telah meninggal dunia atau tiada?

    Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,

    Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendo’akan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.” (HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

    Dalam hadits yang lain, kita dapat melihat bagaimana bentuk berbakti pada orang tua yang telah meninggal dunia lewat berbuat baik pada keluarga dari teman dekat orang tua.
    Ibnu Dinar meriwayatkan, ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah berkata bahwa ada seorang lelaki Badui bertemu dengan Ibnu Umar di tengah perjalanan menuju Makkah. Kemudian ‘Abdullah bin ‘Umar memberi salam dan mengajaknya untuk naik ke atas keledainya serta memberikan sorban yang dipakai di kepalanya. Ibnu Dinar berkata kepada Ibnu Umar, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, sesungguhnya orang itu adalah orang Badui dan sebenarnya ia diberi sedikit saja sudah senang.” ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Sesungguhnya ayah Badui tersebut adalah kenalan baik (ayahku) Umar bin Al-Khattab. Sedangkan saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya.” (HR. Muslim no. 2552)

    Dalam riwayat yang lain, Ibnu Dinar bercerita tentang Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Apabila Ibnu ‘Umar pergi ke Makkah, beliau selalu membawa keledai sebagai ganti unta apabila ia merasa jemu, dan ia memakai sorban di kepalanya. Pada suatu hari, ketika ia pergi ke Makkah dengan keledainya, tiba-tiba seorang Arab Badui lewat, lalu Ibnu Umar bertanya kepada orang tersebut, “Apakah engkau adalah putra dari si fulan?” Ia menjawab, “Betul sekali.” Kemudian Ibnu Umar memberikan keledai itu kepadanya dan berkata, “Naiklah di atas keledai ini.” Ia juga memberikan sorbannya (imamahnya) seraya berkata, “Pakailah sorban ini di kepalamu.”
    Salah seorang teman Ibnu Umar berkata kepadanya, “Semoga Allah memberikan ampunan kepadamu yang telah memberikan orang Badui ini seekor keledai yang biasa kau gunakan untuk bepergian dan sorban yang biasa engkau pakai di kepalamu.” Ibnu Umar berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya sebaik-baik bentuk berbakti (berbuat baik) adalah seseorang menyambung hubungan dengan keluarga dari kenalan baik ayahnya setelah meninggal dunia.” Sesungguhnya ayah orang ini adalah sahabat baik (ayahku) Umar (bin Al-Khattab).

    Bisa jadi pula bentuk berbuat baik pada orang tua adalah dengan bersedekah atas nama orang tua yang telah meninggal dunia.
    Dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
    “Sesungguhnya ibu dari Sa’ad bin ‘Ubadah radhiyallahu ‘anhu meninggal dunia. Sedangkan Sa’ad pada saat itu tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’ad mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal, sedangkan aku pada saat itu tidak berada di sampingnya. Apakah bermanfaat jika aku menyedekahkan sesuatu untuknya?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya, bermanfaat.’ Kemudian Sa’ad mengatakan pada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Kalau begitu aku bersaksi padamu bahwa kebun yang siap berbuah ini aku sedekahkan untuknya’.” (HR. Bukhari no. 2756)
    Sedekah untuk mayit akan bermanfaat baginya berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. Lihat Majmu’ Al-Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 24: 314.


    Ada enam hal yang bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orang tua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia:
    Mendo’akan kedua orang tua.
    Banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orang tua.
    Memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia.
    Menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin.
    Memuliakan teman dekat keduanya.
    Bersedekah atas nama orang tua yang telah tiada.

    Semoga bisa diamalkan. Selama masih hidup, itulah kesempatan kita terbaik untuk berbakti pada orang tua. Karena berbakti pada keduanya adalah jalan termudah untuk masuk surga.
    Dari Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    “Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits inihasan).

    Al-Qadhi Baidhawi mengatakan, “Bakti pada orang tua adalah pintu terbaik dan paling tinggi untuk masuk surga. Maksudnya, sarana terbaik untuk masuk surga dan yang mengantarkan pada derajat tertinggi di surga adalah lewat mentaati orang tua dan berusaha mendampinginya. Ada juga ulama yang mengatakan, ‘Di surga ada banyak pintu. Yang paling nyaman dimasuki adalah yang paling tengah. Dan sebab untuk bisa masuk surga melalui pintu tersebut adalah melakukan kewajiban kepada orang tua.’ (Tuhfah Al-Ahwadzi, 6: 8-9).
    Kalau orang tua kita masih hidup, manfaatkanlah kesempatan berbakti padanya walau sesibuk apa pun kita. Baca: Kapan Disebut Durhaka pada Orang Tua?
    Wallahu waliyyut taufiq, hanya Allah yang memberi taufik.

    Artikel diambil dari Rumaysho.Com
    .

    25 Apr 2015

    Berubah

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, April 25, 2015
  • Berbagi






  • Seseorang yang senantiasa bersama kita tidak akan pernah sama dengan kita, dan jangan pernah mengharapkan akan sama dengan kita. 

    Ibarat sebuah warna ada hitam ada putih.

    Perbedaan inilah yang sesungguhnya membuat seluruhnya menjadi berjalan sebagaimana mestinya.

    Berkeinginan menjadikan seseorang untuk menjadi lebih baik adalah suatu perbuatan mulia.

    Akan tetapi setiap masing-masing pribadi mempunyai karakter istimewa yang berbeda-beda satu dengan lainnya.

    Apapun bentuk tutur kata dan ekspesi yang diberikan akan diterima juga diaplikasikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

    Hal ini dilatarbelakangi dengan faktor kesejahteraan, pendidikan, usia, lingkungan, dan cara bersosialisasi.

    Jadi, jangan pernah cepat-cepat memberikan vonis dengan kata sulit dan tidak bisa ketika apa yang diharapkan belum terlaksana.

    Untuk itu harus ada rasa memiliki dan memberikan keyakinan bahwa akan ada perubahan yang bisa dilakukan.

    Tapi, harus diingat semua membutuhkan waktu dan proses yang akan berjalan secara alami.

    Hal yang penting adalah jangan pernah lupa untuk meminta dengan cara berdoa agar semua yang dan akan dilakukan mendapat kemudahan, serta untuk sebuah kebaikan..

    Kebaikan yang berdampak kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat



    30 Jan 2014

    Kesulitan

    By: rnppsalatiga On: Kamis, Januari 30, 2014
  • Berbagi
  • Kesulitan ? Pasti kita akan mengalaminya. Akan tetapi kesulitan bukanlah suatu halangan bagi kita untuk mengeluh. Maka sesungguhnya bersungguh-sungguh berusaha dan sabar di dalamnyalah kunci untuk menghadapinya

    Penghargaan

    By: rnppsalatiga On: Kamis, Januari 30, 2014
  • Berbagi
  • Penghargaan diberikan karena usaha yang tanpa pamrih. Maka tidak sepantasnya apabila kita mencela hanya dikarenakan melakukan satu kesalahan lalu seluruh kesalahan ditimpakan. lalu siapakah kita?. Kita menginginkan segala sesuatunya begitu sempurna. Tak ada gading yang tak bisa retak itu kata pepatah. Maka tak ada makhlq hidup yang sempurna. Allah Ta'ala menciptakan kekurangan kepada makhluqnya supaya diantara kita mau untuk saling melengkapi, berbagi dan menasehati. 

    25 Des 2013

    Kebahagiaan

    By: rnppsalatiga On: Rabu, Desember 25, 2013
  • Berbagi
  • Jangan biarkan situasimu mengubah kebahagiaan, jadikanlah kebahagiaanmu mengubah situasimu.

    2 Apr 2013

    Keyakinan

    By: rnppsalatiga On: Selasa, April 02, 2013
  • Berbagi

  • Keberanian Sejati

    By: rnppsalatiga On: Selasa, April 02, 2013
  • Berbagi

  • Sudah siapkah Kita

    By: rnppsalatiga On: Selasa, April 02, 2013
  • Berbagi

  • 27 Mar 2013

    UANG TANPA JUANG

    By: rnppsalatiga On: Rabu, Maret 27, 2013
  • Berbagi
  • Uang yang diperoleh dengan mudah, tanpa perjuangan dan kerja keras, tidak akan bisa dinikmati dan dihargai secara tepat dan wajar.

    Adakalanya bahkan bisa membuat orang menjadi tidak wajar, kehilangan moral dan etika, menimbulkan malapetaka, dan menyebabkan banyak orang menderita.

    Kegagalan

    By: rnppsalatiga On: Rabu, Maret 27, 2013
  • Berbagi
  • Bukan kegagalan yang membuat kehidupan seseorang terpuruk. Yang menyebabkan kehidupan seseoarang terpuruk adalah akibat dia tidak mau bangkit dari kegagalan

    17 Mar 2013

    Pentingnya Disiplin

    By: rnppsalatiga On: Minggu, Maret 17, 2013
  • Berbagi
  • Hal yang lebih penting dalam mempraktikkan disiplin adalah, ia membuat Anda mengubah karakter menjadi orang yang lebih kuat dan lebih baik.

    Anda mengembangkan pengendalian diri yang lebih baik dan determinasi yang tinggi. Anda membentuk dan memperkuat kepribadian Anda

    Membiasakan diri Anda melatih disiplin diri memberikan efek yang sangat kuat pada emosi Anda, pikiran Anda, mengembangkan diri Anda menjadi orang yang berbeda dari yang dulu tidak melatih disiplin.

    Untuk menjadi orang yang belum pernah Anda jalani, Anda perlu melakukan hal yang sama sekali berbeda. Anda harus mengembangkan karakter super, belajar dan mempraktikkan kualitas dan kewahlian yang membawa Anda ke tingkat yang lebih tinggi.

    Anda harus melakukan apa yang tidak dilakukan orang rata2.

    Bersediakah anda berdisiplin?

    15 Nov 2012

    Setiap Orang Dapat Meraih Kesuksesan

    By: rnppsalatiga On: Kamis, November 15, 2012
  • Berbagi


  • Setiap orang dapat meraih kesuksesan. Namun, benarkah bahwa sikap, mental, bahkan motivasi kita selama ini sudah menuju ke arah kesuksesan? Jika belum, maka kesuksesan yang Anda impikan barulah isapan jempol semata. Menjadi sukses bukanlah seperti berjalan di taman yang indah.

    Sukses adalah sebuah pilihan yang dapat Anda buat. Sukses adalah mengenai pilihan apa yang Anda inginkan dalam kehidupan dan mengambil langkah penting untuk mencapainya. Sukses tidak akan berhenti sampai Anda meraihnya! Diperlukan proses (baca: waktu dan kesempurnaan ikhtiar) yang tak singkat. Namun, jika Anda mengikuti beberapa panduan dan memiliki dedikasi untuk menjadi “sesuatu”, Anda memiliki peluang besar untuk menjadi orang sukses. Meski demikian, masing-masing individu memiliki definisi sukses yang berbeda.

    Dua definisi sukses yang pertama, menurut kamus adalah "mendapatkan hasil yang memuaskan" dan "mencapai sesuatu yang diinginkan atau direncanakan”. Jadi, menjadi orang terkaya di dunia dapat dianggap sebagai keberhasilan bagi beberapa orang, namun tidak semuanya. Selama Anda berusaha keras untuk melakukan yang terbaik dan Anda mencapai tujuan ini, Anda telah berhasil. Lantas, bagaimana menjadi sukses?

    Pertama: Anda harus memiliki tujuan dan rencana tertulis untuk memulainya, sehingga Anda tahu apa yang diinginkan. Plus, dengan menulis, Anda dapat membacanya berulang kali dan melihat apa yang Anda inginkan, serta menggunakannya sebagai motivator.

    Kedua: Sabar untuk memulai. Ketahuilah, Anda tidak akan meraih keberhasilan dalam waktu yang singkat. Mungkin memerlukan waktu beberapa bulan atau bahkan tahunan. Terkadang, kerja keras Anda di awal, hanya mendapatkan hasil yang minim, Jika Anda tidak kuat, bukan mustahil, Anda akan dihinggapi keputusasaan. Namun, jika Anda mempertahankan kerja keras Anda, reward akan datang kemudian. Karenanya, sangatlah penting untuk berpikir besar namun realistis pada saat yang bersamaan. Sadari bahwa tidak ada titik dalam penetapan yang dapat diraih dengan mudah jika Anda membatasi kemampuan diri.

    Ketiga: Buatlah rencana mingguan untuk memperkaya upaya Anda meraih keberhasilan. Ketika Anda gagal dan terpaku pada rencana, Anda telah gagal menjadi apa yang Anda inginkan. Dengan mengikuti rencana tertulis, Anda berutang pada diri Anda sendiri untuk menyelesaikannya.

    Keempat: Fokus pada tujuan. Jangan sampai hal-hal sepele membuat Anda tertekan, sebab akan banyak perubahan dan hambatan, baik besar atau kecil yang mesti dihadapi. Dengan menyediakan waktu untuk fokus dan mendapatkan solusi yang rasional terhadap masalah, berarti Anda semakin dekat dengan keberhasilan. Untuk dapat melakukannya, Anda harus memiliki impian yang Anda inginkan. Hanya dengan memiliki mimpi yang jelas, Anda dapat memulai fokus. Fokuslah secara terus menerus, sehingga apa pun yang Anda lakukan, akan dikerjakan dengan impian dalam pikiran Anda. kemudian Anda dapat melangkah ke arah yang Anda impikan.

    Kelima: Tetap positif dalam kerja keras. Sekali Anda menjadi orang yang berpikir negatif, Anda semakin dekat dengan menghentikan diri Anda sendiri. Satu-satunya jalan kegagalan adalah menyerah. "Kamu adalah apa yang kamu pikirkan." Jika Anda percaya pada diri Anda dan yakin dengan kemampuan Anda, Anda akan menjadi orang yang demikian. Hiduplah seolah Anda adalah orang yang berhasil, seolah Anda telah mencapai sasaran yang dituju. Misalnya, ketika Anda mengendarai mobil, visualkan seperti apa mobil impian Anda dan lihat bahwa Anda mengendarainya. Visualkan Anda mengendarainya ke rumah impian Anda. Semakin Anda sering melakukannya, alam bawah sadar Anda akan berpikir bahwa Anda benar-benar sukses dan menggerakkan Anda ke arah tersebut. Keyakinan adalah katalis yang diperlukan impian dan keyakinan itu membantu mengubah fokus ke dalam rencana. Jangan pernah meremehkan kekuatan keyakinan. Keyakinan ditambah dengan emosi adalah kekuatan yang tidak terbendung!

    Ada beberapa hal lain yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan, namun hal di atas adalah beberapa kunci pokoknya.


    1 Okt 2012

    Ketenangan Hati

    By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • Sesungguhnya ketenangan hati dan kesenangannya serta hilangnya rasa gundah dan resah merupakan keinginan setiap orang. Karena dengan demikian akan tercapai kehidupan yang tenteram, bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai hal-hal tersebut diperlukan saranasarana yang bersifat religius, alami dan logika yang kesemuanya tidak akan dapat dicapai kecuali oleh seorang mu’min. Adapun selain mereka, walaupun dapat diraih salah satunya itupun setelah para pemikir mereka menguras pikirannya untuk itu akan tetapi masih banyak hal lain yang terlewatkan yang lebih bermanfaat dan utama baik di dunia ini atau kehidupan berikutnya.

    30 Sep 2012

    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 30, 2012
  • Berbagi
  • Al Bukhari rahimahullah bercerita: "Sewaktu masih kecil, aku pergi ke majlis para fuqoha, apabila aku datang, aku merasa malu untuk mengucapkan salam kepada mereka. Seorang muaddib berkata kepadaku: "Berapa hadits yang telah kamu catat di hari ini ?" Aku menjawab,"Dua." Ternyata orang-orang yang berada di majlis mentertawakanku. Salah seorang Syaikh berkata, "Jangan kalian tertawa, barangkali suatu ketika nanti, dia yang akan mentertawakan kalian." (Siyar A'laam An Nubala 12/401) Ternyata benar.. Imam Bukhari menjadi besar.. Semua ulama memujinya.. Maka.. Janganlah suka mentertawakan mereka yang baru belajar.. Barangkali suatu ketika nanti.. Ia menjadi ulama besar. (Ust. Abu Yahya Badrusalam)
    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 30, 2012
  • Berbagi
  • Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu… Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari… Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit… Jika ia membangun rumahnya (tatkala masih hidup) dengan amalan kebaikan maka rumah yang akan ditempatinya setelah matipun akan baik pula.
    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 30, 2012
  • Berbagi
  • Berbahagialah seorang hamba yang menerangi kuburnya sebelum dia memasukinya,, Membuat ridha Rabb-nya sebelum dia menjumpai-Nya,, Menunaikan shalat sebelum dia dishalatkan... Ya Allah, jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang bertauhid dan bertaubat..
    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 30, 2012
  • Berbagi
  • Telah membuatku kagum hijab mereka di sebuah negeri Budha yang tersebar padanya keburukan... Sementara dia merasakan kebanggaannya, dan keyakinan memenuhi seluruh hatinya.. Dr. Muhammad bin Abdurrahman al Arifi @MohamadAlarefe
    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 30, 2012
  • Berbagi
  • “Tidaklah ada senjata yang sangat ampuh bagi syaitan untuk manusia melainkan perasaan takut miskin, jika takut miskin ini sudah bercokol di hati, dia akan terhalang dari kebenaran, dia akan berbicara dengan hawa nafsu dan dia akan berburuk sangka kepada Allah.” [Sofyan Ats Tsauri] @ibrahim_alfares - Dr Ibrahim al Faaris Dosen jurusan Tarbiyah di Universitas Malik Su’ud KSA, spesialis bidang madzhab kontemporer.

    29 Sep 2012

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, September 29, 2012
  • Berbagi
  • “Tujuh golongan yg akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya di hari tdk ada naungan kecuali naungan-Nya. Pemimpin yg adil, Pemuda yg sentiasa beribadat kepada Allah semasa hidupnya, Orang yg hatinya sentiasa berpaut pada masjid-masjid Dua orang yg saling mengasihi karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, Seorang lelaki yg diundang oleh seorang perempuan yang mempunyai kedudukan dan rupa paras yg cantik utk melakukan kejahatan tetapi dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’, Seorang yg memberi sedekah tetapi dia merahasiakannya seolah-olah tangan kanan tidak tahu apa yg diberikan oleh tangan kirinya dan Seseorang yg mengingati Allah di waktu sunyi sehingga mengalirlah air mata dr kedua matanya” (HR. Bukhari & Muslim)

    23 Sep 2012

    By: rnppsalatiga On: Minggu, September 23, 2012
  • Berbagi
  • "Senantiasalah kamu berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan membawa ke surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai seorang yang selalu jujur.