Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Teknologi. Tampilkan semua postingan

3 Mar 2014

Stupa Borobudur Difungsikan sebagai Penanda Waktu

By: rnppsalatiga On: Senin, Maret 03, 2014
  • Berbagi


  • Bagaimana Borobudur, candi Buddha terbesar di dunia itu, memiliki jejak astronomis?

    Kemegahan Candi Borobudur tidak hanya menunjukkan kemampuan rancang bangun nenek moyang bangsa Indonesia yang mengagumkan. Penempatan stupa terawang maupun relief di dinding Borobudur ternyata menunjukkan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan alias astronomi.
    Kita dapat menilik aspek astronomi Borobudur misalnya melalui penelitian yang dilakukan Tim Arkeoastronomi Borobudur, Institut Teknologi Bandung.
    Penelitian tersebut menunjukkan, stupa utama pada candi Buddha terbesar di dunia itu berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar Matahari. Stupa utama yang merupakan stupa terbesar terletak di pusat candi di tingkat 10 (tertinggi).
    Stupa utama dikelilingi 72 stupa terawang yang membentuk lintasan lingkaran di tingkat 7, 8, dan 9. Bentuk dasar ketiga tingkat itu plus tingkat 10 adalah lingkaran, bukan persegi empat sama sisi seperti bentuk dasar pada tingkat 1 hingga tingkat 6.
    Jumlah stupa terawang pada tingkat 7, 8 dan 9 secara berurutan adalah 32 stupa, 24 stupa, dan 16 stupa. Jarak antarstupa diketahui tidak persis sama. Pengaturan jumlah dan jarak antarstupa diduga memiliki tujuan atau makna tertentu.
    Menurut Ketua Tim Arkeoastronomi ITB Irma Indriana Hariawang, jatuhnya bayangan stupa utama pada puncak stupa terawang tertentu pada tingkatan tertentu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai Pránatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa.
    Sebelum korelasi antara bayangan stupa utama dan stupa terawang diketahui, tim terlebih dahulu menentukan bayangan lurus stupa utama saat Matahari berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu Matahari terbit tepat di titik timur garis dan terbenam tepat di titik barat garis.
    Hasil ini menunjukkan posisi Borobudur sesuai arah mata angin. Arah utara-selatan menunjuk posisi kutub utara Bumi dan kutub selatan Bumi, bukan utara-selatan kutub magnet Bumi. Posisi itu ditentukan tanpa bantuan alat penentu posisi global (GPS).
    Dosen Astronomi ITB yang juga anggota Tim Arkeoastronomi Borobudur ITB, Ferry M Simatupang, mengatakan, sekitar tahun 800 M, saat Borobudur dibangun, nenek moyang bangsa Indonesia mampu menentukan arah utara-selatan benar menggunakan bayangan Matahari.
    Cara paling sederhana menentukan arah utara-selatan benar adalah menandai bayang-bayang gnomon pada lingkaran simetris. Jika bayang-bayang gnomon pada dua sisi lingkaran yang berseberangan dihubungkan, menunjukkan arah timur-barat benar. Garis yang tegak lurus dengan garis timur-barat benar adalah garis utara-selatan benar.
    “Fakta bayangan stupa utama Borobudur sebagai penanda awal musim dalam Pránatamangsa baru temuan awal, masih banyak penelitian lanjutan yang harus dilakukan,” katanya.
    Menurut Simatupang, tim meneliti hubungan bayangan stupa utama dengan stupa terawang dalam tiga dimensi. Hasil ini menajamkan garis awal musim yang sudah diperoleh dari citra dua dimensi. 
    Penelitian yang dimuat dalam prosiding 7th International Conference on Oriental Astronomy di Tokyo, Jepang, pada September 2010 ini juga berencana melihat apakah posisi stupa atau bayangan stupa memiliki hubungan dengan prediksi gerhana Matahari atau gerhana Bulan. Konfigurasi situs megalitik umumnya memiliki kaitan dengan penentuan waktu, baik kalender maupun prediksi gerhana.
    Namun, penelitian ini tidak mudah. Penelitian arkaeoastronomi masih baru di Indonesia. Aspek astronomis dalam candi Buddha juga sangat jarang ditemukan. Ahli dan literatur yang ada pun terbatas. Kerja sama antara astronom dan arkeolog perlu dilakukan untuk lebih memperlancar penelitian.

    Pengetahuan astronomi
    Sejumlah relief di Candi Borobudur juga menunjukkan kemampuan nenek moyang bangsa Indonesia dalam penguasaan ilmu perbintangan. Hal itu, menurut Irma, salah satunya ditunjukkan dengan gambar perahu-perahu pelaut berbagai ukuran di dinding candi.
    borobudur,relief,indonesiaSelamat dari Ancaman Monster Laut. Salah satu panil relief Jataka di Borobudur menunjukkan para penumpang kapal yang diselamatkan oleh penyu laut jelmaan Bodhisattwa. Jataka merupakan kisah peristiwa dan perbuatan Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. (Mahandis Y.Thamrin)
    Gambar perahu itu menunjukkan mereka adalah bangsa pelaut. Untuk mampu mengarungi lautan, dibutuhkan kemampuan navigasi yang panduan utamanya bintang-bintang di langit.
    Salah satu bintang yang menjadi penunjuk arah adalah Bintang Polaris, yaitu bintang yang terletak tepat di atas kutub utara Bumi hingga disebut sebagai Bintang Utara.
    Polaris menjadi acuan arah utara bangsa-bangsa di belahan Bumi utara. Nama bintang ini banyak disebut dalam sejumlah manuskrip umat Buddha.
    Sebelum tahun 800, Polaris dapat dilihat dari Nusantara di sekitar Borobudur. Bintang terang ini mudah diamati karena hanya bergerak di sekitar ufuk langit. Namun, sejak tahun 800 hingga kini, posisi Polaris semakin di bawah horison akibat gerak presesi (gerak Bumi pada sumbunya sambil beredar mengelilingi Matahari), sehingga Bintang Utara tidak mungkin lagi dilihat dari Nusantara.
    Karena Polaris tak bisa diamati, pelaut mencari bintang penanda utara lain, yaitu rasi Ursa Mayor (Beruang Besar). Jika dua bintang paling terang dalam rasi ini, yaitu Dubhe dan Merak, ditarik garis lurus, akan mengarah ke Polaris. Hal ini membuat Ursa Mayor menjadi penanda arah utara lain.
    Pentingnya rasi Ursa Mayor bagi masyarakat saat itu ditunjukkan oleh gambar relief bulatan-bulatan kecil pada tingkat ke-4 Borobudur di sisi utara. Tujuh bulatan kecil itu diapit oleh lingkaran besar yang diduga Matahari dan bulan sabit yang dipastikan simbol bulan.
    Dari Bumi, Ursa Mayor terlihat sebagai tujuh bintang terang. Nama Dubhe dan Merak berasal dari bahasa Arab. Dubhe dari frasa thahr al dubb al akbar (punggung beruang besar), sedangkan Merak dari kata al marakk yang artinya pinggang— karena posisi di pinggang beruang.
    Irma menambahkan, selain Ursa Mayor, tujuh bulatan itu diduga sebagai Pleiades (Tujuh Bidadari). Masyarakat Jawa mengenal kluster bintang terbuka ini sebagai Lintang Kartika. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta krttikã yang menunjuk kluster bintang yang sama.
    Kluster (kumpulan) bintang ini populer di Jawa karena kemunculannya menjadi penanda dimulainya waktu tanam.
    Dugaan tujuh bulatan itu adalah Pleiades muncul karena hampir semua bangsa memiliki kesan mendalam dengan kluster bintang ini. Bangsa Jepang menyebutnya sebagai Subaru, sedangkan masyarakat Timur Tengah menamainya Thuraya.
    Namun, jika diamati dari Borobudur, posisi Tujuh Bidadari ini di dekat arah timur benar saat terbit dan di dekat arah barat benar saat terbenam. Posisi kluster ini tidak cocok dengan letak tujuh bulatan di dinding utara Borobudur.
    (Sumber: KOMPAS/M Zaid Wahyudi)

    15 Feb 2014

    Bencana Gunung Meletus

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, Februari 15, 2014
  • Berbagi


  • Setiap kali ada bencana gunung meletus, pada hari-hari ini salah satu yang dapat dipastikan terdampak adalah layanan penerbangan. Pertanyaannya, penghentian penerbangan di area terdampak ini karena persoalan jarak pandang yang tertutup atau ada penyebab lain?
    Thomas J Casadevall dalam makalahnya, Volcanic Ash and Airports, menuliskan, abu vulkanik terdiri atas batuan halus, mineral, dan partikel padat berdiameter kurang dari 2 milimeter.

    Bahkan, diameter abu halus hanya 0,063 milimeter. Ukuran material itu mengecil saat semakin jauh jarak lontarannya dari gunung api.Abu vulkanik yang disemburkan gunung api juga dapat membawa aliran listrik statis. Di bandara, tebaran abu vulkanik menyebabkan jalan pesawat menyimpang dan mengganggu sistem kelistrikan pesawat.Barangkali dua cerita berikut dapat menggambarkan "kekuatan" dari si kecil abu vulkanik dan dampaknya bagi penerbangan.

    Setiap kali ada bencana gunung meletus, pada hari-hari ini salah satu yang dapat dipastikan terdampak adalah layanan penerbangan. Pertanyaannya, penghentian penerbangan di area terdampak ini karena persoalan jarak pandang yang tertutup atau ada penyebab lain? 

Thomas J Casadevall dalam makalahnya, Volcanic Ash and Airports, menuliskan, abu vulkanik terdiri atas batuan halus, mineral, dan partikel padat berdiameter kurang dari 2 milimeter.

Bahkan, diameter abu halus hanya 0,063 milimeter. Ukuran material itu mengecil saat semakin jauh jarak lontarannya dari gunung api.

Abu vulkanik yang disemburkan gunung api juga dapat membawa aliran listrik statis. Di bandara, tebaran abu vulkanik menyebabkan jalan pesawat menyimpang dan mengganggu sistem kelistrikan pesawat.

Barangkali dua cerita berikut dapat menggambarkan "kekuatan" dari si kecil abu vulkanik dan dampaknya bagi penerbangan.
Mari simak di: http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/02/mengapa-abu-vulkanik-ancam-pesawat-terbang
(Foto: Sugiharto/Surya)


    31 Jan 2014

    KERETA SUPER CEPAT, BANDUNG-JAKARTA 37 MENIT SAJA

    By: rnppsalatiga On: Jumat, Januari 31, 2014
  • Berbagi
  • Indonesia bersama dengan pemerintah Jepang akan membangun proyek kereta api super cepat Jakarta-Bandung. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Dedy S Priyatna mengatakan, proyek pembangunan ini akan diawali dengan studi kelayakan selama dua tahun atas biaya dana hibah pemerintah Jepang sebesar US$ 15 Juta.

    "Shinkansen akan berkecepatan 300 kilometer per jam. Jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh dengan waktu 37 menit," jelasnya.

    Menurut Dedy, proyek yang akan menelan biaya Rp 56 triliun ini akan menggunakan skema kerja sama antara Pemerintah dan Swasta (KPS). studi kelayakan proyek ini akan dilakukan oleh konsultan Jepang yaitu, Japan International Consultant for Transportation, Yachiyo Engineering Co., Ltd., Oriental Consultant, Mitsubishi Research Institute, dan Nippon Koei, Co., Ltd.

    Diperkirakan harga tiket akan dijual dengan Rp 200 ribu dan stasiun untuk kereta super cepat ini direncanakan dibangun di kawasan Dukuh Atas Jakarta dan kawasan Gedebage Bandung. (KF-Vey/Tempo)

    29 Sep 2012

    Keajaiban Penciptaan Pada Unta

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, September 29, 2012
  • Berbagi
  • بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد : Lima puluh lima derajat celcius adalah suhu yang panas membakar. Itulah cuaca panas di gurun pasir, daerah yang tampak tak bertepi dan terhampar luas hingga di kejauhan. Di sini terdapat badai pasir yang menelan apa saja yang dilaluinya, dan yang sangat mengganggu pernafasan. Padang pasir berarti kematian yang tak terelakkan bagi seseorang tanpa pelindung yang terperangkap di dalamnya. Hanya kendaraan yang secara khusus dibuat untuk tujuan ini saja yang dapat bertahan dalam kondisi gurun ini. Kendaraan apapun yang berjalan di kondisi yang panas menyengat di gurun pasir, harus didisain untuk mampu menahan panas dan terpaan badai pasir. Selain itu, ia harus mampu berjalan jauh, dengan sedikit bahan bakar dan sedikit air. Mesin yang paling mampu menahan kondisi sulit ini bukanlah kendaraan bermesin, melainkan seekor binatang, yakni unta. Unta telah membantu manusia yang hidup di gurun pasir sepanjang sejarah, dan telah menjadi simbul bagi kehidupan di gurun pasir. Panas gurun pasir sungguh mematikan bagi makhluk lain. Selain sejumlah kecil serangga, reptil dan beberapa binatang kecil lainnya, tak ada binatang yang mampu hidup di sana. Unta adalah satu-satunya binatang besar yang dapat hidup di sana. Allah telah menciptakannya secara khusus untuk hidup di padang pasir, dan untuk melayani kehidupan manusia. Allah mengarahkan perhatian kita pada penciptaan unta dalam ayat berikut: أَفَلَا يَنْظُرُونَ إِلَى الْإِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ Artinya : "Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana ia diciptakan." (QS. Al-Ghaasyiyah, 88:17) Jika kita amati bagaimana unta diciptakan, kita akan menyaksikan bahwa setiap bagian terkecil darinya adalah keajaiban penciptaan. Yang sangat dibutuhkan pada kondisi panas membakar di gurun adalah minum, tapi sulit untuk menemukan air di sini. Menemukan sesuatu yang dapat dimakan di hamparan pasir tak bertepi juga tampak mustahil. Jadi, binatang yang hidup di sini harus mampu menahan lapar dan haus, dan unta telah diciptakan dengan kemampuan ini. Unta dapat bertahan hidup hingga delapan hari pada suhu lima puluh derajat tanpa makan atau minum. Ketika unta yang mampu berjalan tanpa minum dalam waktu lama ini menemukan sumber air, ia akan menyimpannya. Unta mampu meminum air sebanyak sepertiga berat badannya dalam waktu sepuluh menit. Ini berarti seratus tiga puluh liter dalam sekali minum; dan tempat penyimpanannya adalah punuk unta. Sekitar empat puluh kilogram lemak tersimpan di sini. Hal ini menjadikan unta mampu berjalan berhari-hari di gurun pasir tanpa makan apapun. Kebanyakan makanan di gurun pasir adalah kering dan berduri. Namun sistem pencernaan pada unta telah diciptakan sesuai dengan kondisi yang sulit ini. Gigi dan mulut binatang ini telah dirancang untuk memungkinkannya memakan duri tajam dengan mudah. Perutnya memiliki disain khusus tersendiri sehingga cukup kuat untuk mencerna hampir semua tumbuhan di gurun pasir. Angin gurun yang muncul tiba-tiba biasanya menjadi pertanda kedatangan badai pasir. Butiran pasir menyesakkan nafas dan membutakan mata. Tapi, Allah telah menciptakan sistem perlindungan khusus pada unta sehingga ia mampu bertahan terhadap kondisi sulit ini. Kelopak mata unta melindungi matanya dari dari debu dan butiran pasir. Namun, kelopak mata ini juga transparan atau tembus cahaya, sehingga unta tetap dapat melihat meskipun dengan mata tertutup. Bulu matanya yang panjang dan tebal khusus diciptakan untuk mencegah masuknya debu ke dalam mata. Terdapat pula disain khusus pada hidung unta. Ketika badai pasir menerpa, ia menutup hidungnya dengan penutup khusus. Salah satu bahaya terbesar bagi kendaraan yang berjalan di gurun pasir adalah terperosok ke dalam pasir. Tapi ini tidak terjadi pada unta, sekalipun ia membawa muatan seberat ratusan kilogram, karena kakinya diciptakan khusus untuk berjalan di atas pasir. Telapak kaki yang lebar menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, dan berfungsi seperti pada sepatu salju. Kaki yang panjang menjauhkan tubuhnya dari permukaan pasir yang panas membakar di bawahnya. Tubuh unta tertutupi oleh rambut lebat dan tebal. Ini melindunginya dari sengatan sinar matahari dan suhu padang pasir yang dingin membeku setelah matahari terbenam. Beberapa bagian tubuhnya tertutupi sejumlah lapisan kulit pelindung yang tebal. Lapisan-lapisan tebal ini ditempatkan di bagian-bagian tertentu yang bersentuhan dengan permukaan tanah saat ia duduk di pasir yang amat panas. Ini mencegah kulit unta agar tidak terbakar. Lapisan tebal kulit ini tidaklah tumbuh dan terbentuk perlahan-lahan; tapi unta memang terlahir demikian. Disain khusus ini memperlihatkan kesempurnaan penciptaan unta. Marilah kita renungkan semua ciri unta yang telah kita saksikan. Sistem khusus yang memungkinkannya menahan haus, punuk yang memungkinkannya bepergian tanpa makan, struktur kaki yang menahannya dari tenggelam ke dalam pasir, kelopak mata yang tembus cahaya, bulu mata yang melindungi matanya dari pasir, hidung yang dilengkapi disain khusus anti badai pasir, struktur mulut, bibir dan gigi yang memungkinkannya memakan duri dan tumbuhan gurun pasir, sistem pencernaan yang dapat mencerna hampir semua benda apapun, lapisan tebal khusus yang melindungi kulitnya dari pasir panas membakar, serta rambut permukaan kulit yang khusus dirancang untuk melindunginya dari panas dan dingin. Tak satupun dari ini semua dapat dijelaskan oleh logika teori evolusi, dan kesemuanya ini menyatakan satu kebenaran yang nyata: Unta telah diciptakan secara khusus oleh Allah untuk hidup di padang pasir, dan untuk membantu kehidupan manusia di tempat ini. Begitulah, kebesaran Allah dan keagungan ciptaan-Nya tampak nyata di segenap penjuru alam ini, dan Pengetahuan Allah meliputi segala sesuatu. Allah menyatakan hal ini dalam ayat Al-quran: إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا Artinya : "Sesungguhnya, Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan – Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaahaa, 20:98) #Sumber HarunYahya.com

    Fakta Dalam Pergantian Musim

    By: rnppsalatiga On: Sabtu, September 29, 2012
  • Berbagi
  • بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين, وصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد : Musim merupakan hasil sebuah fakta bahwasanya bumi tidak berputar terhadap porosnya pada kecepatan yang sama dengan kecepatan yang diperlukan bumi untuk berevolusi terhadap matahari. Ini, tentu saja, merupakan perwujudan dari keteraturan yang sempurna yang diciptakan oleh Allah -ta'ala-. Apabila Allah -ta'ala- berkehendak, musim dingin dapat saja berlangsung selama 365 hari dalam setahun, namun dalam kondisi seperti itu, kita tidak akan menemukan bentuk kehidupan yang lain. Dengan menciptakan empat musim, Allah -ta'ala- menganugerahkan kepada umat manusia berbagai macam bentuk keberkahan dari-Nya. Allah -ta'ala- telah menciptakan musim sepanjang sejarah manusia, sejak dahulu hingga sekarang. Dan hingga saat ini Allah -ta'ala- masih terus menciptakannya. Semua orang mengharapkan musim panas setelah musim semi, dan tak seorangpun ragu atas hal tersebut, dan sudah sepatutnya datang musim panas setelah musim semi. Namun, jika Allah -ta'ala- berkehendak lain, mungkin saja tidak pernah ada musim panas di bumi. Fakta tersebut dimaksudkan agar orang-orang yang hidup berdasarkan Al-Qur'an harus mencerminkan rasa syukur yang mendalam atas keberkahan yang telah Allah -ta'ala- anugerahkan tersebut. Setiap musim memiliki banyak keberkahannya sendiri-sendiri. Keberkahan musim panas adalah bunga yang bermekaran, buah-buahan dengan warna yang segar dan menggiurkan, kehangatan sinar matahari serta keindahan laut. Allah -ta'ala- menganugerahkan rahmat-Nya kepada kita dengan menjamin keberlangsungan keberkahan yang Allah -ta'ala- anugerahkan tersebut. Dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah berfirman : إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ Artinya : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS Al-Baqoroh : 164) #Sumber HarunYahya.com

    27 Sep 2012

    Kawah Asteroid Rusia Simpan Berlian Triliunan Karat

    By: rnppsalatiga On: Kamis, September 27, 2012
  • Berbagi
  • Rusia menyimpan harta karun tak terkira: berlian triliunan karat. Diklaim bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun. Sebuah kawah bekas tabrakan asteroid 35 juta tahun lalu di Siberia, Rusia menyimpan harta karun tak terkira: berlian triliunan karat. Jumlahnya pun luar biasa besar, bisa menyuplai pasar dunia selama 3.000 tahun. Jika benar, jumlah itu lebih dari 10 kali lipat persediaan berlian dunia yang saat ini diketahui. Pemerintah Kremlin, saat Uni Soviet masih berjaya di tahun 1970-an, sejatinya telah mengetahui hal ikhwal tambang harta di bawah kawah selebar 62 mil atau 99,7 kilometer itu. Namun mereka menutup rahasia itu rapat-rapat. Apalagi tujuannya, jika tidak demi mendapatkan keuntungan melimpah. Kala itu, Uni Soviet justru memproduksi berbagai berlian tiruan untuk kepentingan industri yang ternyata juga membawa keuntungan besar. Baru-baru ini, Pemerintah Rusia memberi kesempatan pada ilmuwan dari Novosibirsk Institute of Geology and Mineralogy untuk membuka akses ke permata tersembunyi itu. Kantor berita resmi, ITAR-Tass, menyebut, berlian yang ada dalam situs tersebut diketahui sebagai Popigai Astroblem, yang dua kali lipat lebih keras dari permata biasa, membuatnya ideal untuk kepentingan industri dan keilmuwan. Seperti dimuat Christian Science Monitor, direktur institut, Nikolai Pokhilenko mengatakan, penemuan terbaru itu akan mengakibatkan guncangan radikal di pasar batu mulia. "Sumber berlian superkeras yang terkandung dalam batuan di struktur ledakan kripto Popigai diduga sepuluh kali lipat cadangan berlian dunia yang diketahui sebelumnya," kata dia. "Kita sedang bicara berlian triliunan karat. Sebagai perbandingan, cadangan di tambang di Yakutia, Rusia diperkirakan 1 miliar karat." Batuan yang ada di Popigai disebut sebagai "berlian dampak tubrukan", yang diakibatkan sebuah obyek seperti meteor menabrak deposit berlian yang telah ada. Menjadikannya berlian yang unik, membuatnya diburu untuk kepentingan ilmiah yang berpresisi tinggi dan pasar industri. Pokhilenko seperti dikutip Daily Mail menambahkan, berlian tersebut memiliki nilai tambah, dengan fitur kasar dan ukuran butir yang besar. "Membuat mereka berharga untuk kepentingan industri." Produksi berlian rusia booming pada tahun 2007, saat outputnya mencapai US$1,35 miliar, 98 persennya diekspor ke Israel, Belgia, Asia Tenggara, dan AS. Sementara titik terendah terjadi pada tahun 2009, ketika produksi berlian yang dipoles melambat hanya US$350 juta selama krisis ekonomi. Pasar dunia saat ini menunjukkan tanda-tanda perbaikan, itu menjelaskan mengapa Rusia akhirnya menguak rahasia terpendamnya. Kisah tambang Yakutia Industri berlian yang mendatangkan pundi-pundi uang Rusia sebagian besar bertumpu pada tambang kolosal di Mirny, bagian atas, Yakutia. Operasi penambangan dimulai pada tahun 1950-an, saat ilmuwan menemukan deposit berlian dalam jumlah besar di lokasi, sekitar 4.300 kilometer dari Moskow. Dalam jangka waktu setengah abad setelahnya, tambang tersebut menghasilkan berlian setidaknya US$17 miliar. Lubang menuju tambangf akhirnya ditutup 11 tahun lalu akibat hasil yang berkurang dan isu keselamatan. Perusahaan berlian milik Rusia, Alrosa kemudian mulai menambang berlian bawah tanah, namun ongkosnya produksinya lebih mahal, apalagi di tengah krisis keuangan. Sumber baru Popigai Astroblem membuat Mirny terlihat seperti "lubang kelinci" dan diyakini akan memicu kebangkitan dunia industri.

    Manusia Sejatinya Mahluk Ekstraterresterial?

    By: rnppsalatiga On: Kamis, September 27, 2012
  • Berbagi
  •  Ilmuwan yakin kehidupan datang ke bumi dari fragmen planet lain Manusia dan mahluk hidup lain bisa jadi adalah pendatang di Bumi. Kita mengenal Bumi sebagai asal, tempat tinggal. Namun, penelitian terbaru para ilmuwan menguak, manusia dan segala mahluk di dalamnya mungkin adalah pendatang di planet biru. Ini terkait dengan asal-usul kehidupan di Bumi. Para ilmuwan berteori, mikroba ekstraterresterial mungkin telah membawa kehidupan di Bumi, setelah menempuh perjalanan di luar angkasa selama jutaan tahun. Teori tersebut berdasarkan kalkulasi yang menunjukkan, kemungkinan besar fagmen batuan dari sistem tata surya lain mendarat ke Bumi. Beberapa dari mereka bisa jadi mengandung mikroorganisme, demikian ditulis ahli dalam jurnal Astrobiology. Penelitian menunjukkan, mahluk sejenis kumbang yang dalam kondisi dormant alias tidak aktif tapi masih bernyawa, bisa selamat dalam perjalanan panjang ruang angkasa, meski berada dalam tingkat radiasi kosmik yang tinggi. Tak hanya menuju bumi, mahluk hidup sederhana itu mungkin juga telah melakukan perjalanan dari Bumi ke planet lain di luar Tata Surya. Proses tersebut disebut sebagai lithopanspermia. Yang juga bisa berarti alam semesta dipenuhi kehidupan serupa di Bumi. "Studi kami mengungkap lithopanspermia mungkin terjadi, ini mungkin makalah pertama yang mendemonstrasikan soal itu," kata peneliti utama, Dr Edward Belbruno, dari Princeton University, Amerika Serikat. "Jika mekanisme ini benar, maka ia memiliki implikasi terhadap kehidupan di alam semesta secara keseluruhan. Itu bisa terjadi di manapun. Erupsi gunung berapi dahsyat, tabrakan meteor, dan tubrukan antar benda langit membuat fragmen batuan dari sebuah planet terbang ke luar angkasa. Diduga, saat saat Tata Surya masih muda, dan Matahari jauh lebih dekat dengan para tetangganya dibanding sekarang, sejumlah puing-puing bisa jadi dipertukarkan antar planet yang mengorbit ke bintang berbeda. Puing itu melakukan perjalanan relatif lambat, memberi peluang untuk tertangkap oleh gravitasi planet di dekatnya. Untuk mengurai teori ini, para peneliti menggunakan program komputer untuk melakukan simulasi gugus bintang di mana Matahari lahir. Mereka menemukan, fragmen batu yang terlontar dari Tata Surya dan tetangga terdekatnya, dengan perbandingan antara lima sampai 12 dari 10.000 puing bisa ditangkap planet yang lain. Selama periode 10 juta hingga 90 juta tahun, diperkirakan antara 100 triliun dan 30 kuadriliun benda dengan bobot lebih dari 10 kilogram telah melaui proses transfer seperti ini. Ilmuwan menduga, organisme yang sampai di Bumi menemui sebuah lingkungan yang ditutupi air. Bumi memiliki air di permukaannya sejak Tata Surya baru berusia 288 juta tahun, membuat planet biru siap untuk menerima mikroba alien. Untuk diketahui, klaster tempat lahir matahari perlahan pecah saat Tata Surya berusia 135 juta hingga 535 juta tahun. Penulis lain, Dr Amaya Moro-Martin, astronom dari Centro de Astrobiologia, Spanyol mengatakan, studi mereka berhenti ke tahap di mana material padat yang terlontar dari suatu planet, tiba di planet kedua. Sementara, dia menambahkan, proses lithopanspermia bisa terjadi jika material itu mendarat di planet di mana kehidupan bisa berkembang. "Studi kami tidak membuktikan lithopanspermia benar-benar terjadi, tetapi menunjukkan bahwa itu adalah kemungkinan yang terbuka," kata dia. Para ilmuwan telah mempresentasikan penelitiannya dalam ajang 2012 European Planetary Science Congress di Madrid. (Sumber: Daily Mail | umi)

    26 Sep 2012

    Apakah Binatang Mampu Memprediksi Gempa?

    By: rnppsalatiga On: Rabu, September 26, 2012
  • Berbagi
  • Zebra membenturkan kepalanya sebelum gempa guncang China Beberapa hari sebelum gempa dahsyat 7,8 Skala Richter mengguncang China Mei 2008, ribuan katak membanjiri jalanan di salah satu provinsi terparah. Dan, dalam hitungan jam sebelum lindu meremukkan bangunan, hewan-hewan koleksi kebun binatang Wuhan, yang berada 600 mil dari pusat gempa, mulai bertingkah aneh. Zebra membenturkan kepalanya ke pintu, gajah menggoyangkan belalainya dengan liar nyaris menghantam staf kebun binatang. Sebanyak 20 singa dan macan yang biasanya tidur di siang hari, berkeliaran dengan gelisah. Lima menit sebelum gempa, lusinan burung merak mengeluarkan lengkingannya. Apakah ini sebuah bukti bahwa binatang bisa memprediksi gempa sebelum manusia menyadarinya? Sejauh ini belum ada cara meyakinkan untuk menggunakan hewan dalam memprediksi gempa. Demikian diungkap Roger Musson, seismolog dari British Geological Survey. Namun, ada beberapa alasan masuk akal untuk menjelaskan polah aneh binatang sebelum gempa terjadi. Yang paling mungkin adalah, "pergerakan batuan bawah tanah sebelum gempa menghasilkan sinyal listrik yang bisa dirasakan beberapa hewan." Teori lain mengatakan, hewan bisa merasakan guncangan lemah sebelum gempa bumi bisa dirasakan manusia. Sementara seperti diungkap dalam situs Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), referensi awal perilaku binatang yang tak biasa sebelum gempa besar terjadi ditemukan di Yunani, yakni pada 373 Sebelum Masehi. Tikus, musang, ular, dan lipan dilaporkan meninggalkan sarangnya beberapa hari sebelum gempa. Dengan mudah bisa dijelaskan penyebab perilaku hewan aneh sebelum manusia menyadari bumi sedang berguncang. Hanya sedikit manusia yang mampu menyadari gelombang P yang ukurannya lebih kecil, tapi bergerak paling cepat dari sumber gempa dan tiba sebelum gelombang S lebih besar. Namun, banyak binatang yang lebih sensitif dengan gelombang P. Namun, soal binatang bisa merasakan gempa akan datang dalam hitungan hari, bahkan minggu, itu soal lain. Teori yang populer adalah mengaitkan iklan binatang peliharaan yang hilang di Jose Mercury News dan tanggal terjadinya gempa di area San Francisco Bay, meski analisis ilmiah yang di terbitkan jurnal California Geology tahun 1988 menyimpulkan, itu tak ada kaitannya. Teori lain diungkap sebuah makalah yang diterbitkan dalam sebuah jurnal ilmiah di AS. Bahwa semua hewan punya naluri alamiah dari predator. Mungkin "peringatan dini" dari peristiwa seismik berkaitan dengan evolusi genetik respon terhadap predator. (Sumber: USGS, Life's Little Mysteries | umi)

    Kisah 5 Meteorit Paling Aneh: Mistis Hingga Ancam Manusia

    By: rnppsalatiga On: Rabu, September 26, 2012
  • Berbagi
  • Sisa asteroid 2008 TC3 yang menabrak Bumi Sebuah pelelangan fragmen Mars, Bulan, dan asteroid yang jatuh ke Bumi akan diselenggarakan di rumah lelang Heritage Auctions pada 14 Oktober 2012 mendatang. Ini adalah lelang meteorit terbesar yang pernah digelar untuk umum. Ada 125 benda ditawarkan. Meteorit berasal dari luar angkasa kebanyakan dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Hanya sedikit di antara mereka yang lolos dalam perjalanan ke Bumi. Selain asal-usulnya yang eksotik dan arti pentingnya dalam ilmu pengetahuan, bentuk meteorit juga cantik. Beberapa memiliki bentuk seperti patung abstrak, atau dihiasi dengan titik kuning. Dalam beberapa kasus, terdapat pola logam di dalam meteorit. Tak hanya itu beberapa asteroid yang bakal dilelang di Manhattan, AS memiliki kisah unik, bahkan, ada yang diyakini mengisyaratkan bencana di masa depan. Berikut adalah lima kisah di balik potongan meteorit yang ditawarkan dalam lelang: 1. Mitos obat AIDS Pada 14 Agustus 1992, warga kota Mbale, Nigeria, mendengar ledakan keras bergemuruh disertai jejak asap putih di langit. Lalu, hujan batu pun turun di area seluas 3-7 kilometer. Meteorit kecil bahkan menimpa seorang anak, setelah memantul dari sebuah pohon pisang. Karena wilayah tersebut sedang dilanda penyakit AIDS, warga Mbale menyakini, hujan meteor itu adalah penyembuhan yang datang dari langit, dari Tuhan. Lalu, penduduk menggerus batu itu, menjadi semacam pasta untuk dimakan atau dioleskan ke tubuh. Selama beberapa bulan, 426 meteorit dengan berat total 108 kilogram berhasil dikumpulkan dari lokasi hujan batu angkasa itu. 2. Dirantai ke Bumi Pada tahun 1492, sebuah batu jatuh dari langit di luar dinding kota Ensisheim, di wilayah Alsatian, Prancis. Diawali guntur besar dan suara yang panjang yang terdengar dari kejauhan. Demikian menurut dokumen dari abad ke-16. Batu itu dianggap sebagai tanda dari Tuhan, informasi asal usul meteorit dari luar Bumi belum diterima kala itu, juga dalam waktu 300 tahun kemudian. Meteorit Ensisheim itu lalu dibawa ke dalam kota dan dirantai di gereja, tujuannya agar ia tetap terikat ke Bumi. Batu angkasa itu adalah meteorit tertua yang terjaga di Eropa. 3. Asteroid yang menabrak Bumi Potensi dampak buruk dari sebuah asteroid atau komet adalah nyata, para astronom sejak lama mengawasi tipe ancaman itu. Pada 6 Oktober 2008, Richard Kowalski dari Catalina Sky Survey menemukan sebuah asteroid baru yang diberi nama 2008 TC3 pada jalur tabrakan dengan Bumi. Itu untuk kali pertamanya para astronom melacak asteroid sehari sebelum ia menabrak bumi. Untungnya, asteroid tersebut meledak saat memasuki atmosfer Bumi, dan seperti yang diprediksi, ia jatuh di Gurun Nubian, Sudan Utara, di mana 15,9 kilogram meteorit ditemukan. Sebagian massanya diyakini menguap atau hancur saat memasuki atmosfer Bumi. Asteroid itu juga disebut Almahata Sitta, bahasa Arab untuk "stasiun enam", pemberhentian kereta api di jalur ke Khartoum dekat tempat meteorit ditemukan. 4. Menabrak mobil hingga hancur sebagian Hampir 20 tahun lalu, pada 9 Oktober 1992, kamera video yang merekam pertandingan American football Jumat malam di timur laut AS merekam bola api yang ternyata meteorit yang terbakar. Batu angkasa itu akhirnya jatuh menimpa bagian belakang mobil Chevy Malibu yang diparkir di Peekskill, New York. Aji mumpung, pemilik mobil, Michelle Knap yang saat itu berusia 18 tahun menjual mobilnya dengan harga 25 kali dari uang US$400 yang ia bayarkan ke neneknya saat membeli kendaraan tersebut. Tak hanya dua buah meteorit yang ditawarkan dalam lelang. Kolektor juga punya kesempatan untuk membeli potongan merk Malibu dan bola lampu yang meledak saat tertimpa meteorit. 5. Menimpa sapi hingga mati Pada 15 Oktober 1972 malam, seorang buruh tani di Trujillo, Venezuela, mendengar ledakan keras. Keesokan paginya, sebuah batu besar ditemukan menimpa seekor sapi yang mati. Leher dan tulang selangka binatang malang itu hancur. Bertahun-tahun kemudian, ilmuwan menegaskan, batu yang kala itu dipakai untuk palang pintu, adalah meteorit. Sejauh ini, itu adalah satu-satunya meteorit dalam sejarah yang diketahui bertanggungjawab atas kematian mahluk hidup. Sekaligus, ia menjadi pertanda, bukan tak mungkin manusia mati akibat batu angkasa yang jatuh ke Bumi. "Hal itu akan terjadi dan akan menjadi hari yang sangat menyedihkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa suatu hari nanti orang akan tewas akibat meteorit," kata Darryl Pitt, konsultan meteorit dalam pelelangan. Sumber: LiveScience