
Apakah kerugian tidur diwaktu pagi? Mari kita simak tulisan barikut.
- Kehilangan barakah pagi hari
Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radliyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.¹
- Bisa ketinggalan waktu shalat subuh
Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa
menyebabkan ketinggalan jamaah shalat subuh (bagi laki-laki) atau
bahkan kehilangan waktu shalat subuh.
- Menyelisihi kebiasaan para salaf
Sebagian ulama salaf membenci tidur setelah shalat subuh.
Dari ‘Urwahin bin Zubair, beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi”
Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih].
Yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.
Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga
matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit
meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang
tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka
tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim).
Skakhr al Ghamidi mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu pagi”.
Shakhr al Ghamidi adalah seorang pedagang. Kebiasaan beliau jika
mengirim ekspedisi dagang adalah memberangkatkannya di waktu pagi.
Akhirnya beliau pun menjadi kaya dan mendapatkan harta yang banyak.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah
namun ada salah satu perawi yang tidak diketahui. Akan tetapi hadits
ini memiliki penguat dari Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll.
- Membuat malas dan melemahkan badan
Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau
menyatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan
merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah
mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan
malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula
yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan
berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah,
2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya
di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan
dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan
pula.
- Pagi adalah waktu dibaginya rizki
Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad,
bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari
mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk
mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para
makhluk.
Dan beliau menukil dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu
bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata
kepada anaknya ‘bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara
waktu pagi adalah waktu pembagian rezki? ¹
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai
shalat shubuh hingga matahari terbit. Karena pada waktu tersebut
adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah).
Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut
orang-orang shalih. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan
semalam suntuk, mereka tidak mau tidur di waktu tersebut hingga terbit
matahari. Mereka melakukan demikian karena waktu pagi adalah waktu
terbukanya pintu rizki dan datangnya barakah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah).
Semoga Allah selalu memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua.
Wa shallaatu wassalaam ‘ala anbyai wal mursaliin wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin
0 komentar:
Posting Komentar