9 Okt 2012

Tagged Under:

Menyembuhkan Urtikaria (Alergi Gatal Karena Makanan)

By: rnppsalatiga On: Selasa, Oktober 09, 2012
  • Berbagi


  • alergi gatal

    Alergi Gatal-gatal Karena Makanan

    Pertanyaan:
    Assalamu’alaikum
    Ada teman menderita penyakit kaligata atau alergi gatal-gatal. Biasanya bentol besar dan gatal timbul tiba-tiba. Gatal dan bentol tersebut ada di beberapa bagian tubuh.
    Saya minta bantuan cara penyembuhan atau obat yang terbaik agar penyakit tersebut tidak timbul lagi selama-lamanya.
    syukron.
    Wassalamu’alaikum.
    Dari: Suryana

    Jawaban:
    Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
    Sebelumnya kami haturkan terima kasih atas pertanyaan yang Saudara berikan kepada kami.
    Dari keterangan Saudara, keluhan yang diderita berupa bentol yang disertai rasa gatal yang tiba-tiba. Sepengetahuan kami, menyerupai keluhan urtikaria. Urtikaria adalah penonjolan kulit yang biasanya berwarna kemerahan dan sangat gatal, dan dapat disebabkan oleh alergi, maupun penyebab lainnya.
    Urtikaria dapat timbul tiba-tiba dan hilang dalam beberapa jam, disebut dengan urtikaria akut, atau menetap selama sebagian besar hari dalam seminggu, pada lebih dari 6 minggu (urtikaria kronik). Urtikaria akut, biasanya berhubungan erat dengan potensi alergi penderita, dapat timbul sewaktu-waktu bahkan di masa depan setelah keluhan saat ini mereda, jika faktor pencetus alergi tidak dikontrol.
    Yang perlu diketahui oleh penderita urtikaria, bahwasanya sebagian besar penderita penyakit ini dapat sembuh sempurna dengan tanpa terapi khusus -biidznillaah- dalam 1 tahun. Pada kasus yang menetap, penderita perlu lebih cermat memahami jenis stimuli atau pemicu apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya urtikaria.
    Pemicu dapat berupa rangsangan fisik seperti air panas, udara dingin, kelembaban udara berlebih, bahkan pakaian yang terlalu ketat. Jenis obat dan makanan tertentu juga dapat memicu timbulnya urtikaria, seperti misalnya penurun nyeri dan penurun demam non-steroid (semisal antalgin), atau pewarna maupun bahan aditif pada makanan, bahkan komponen aromatik pada buah, seafood, maupun makananalami lainnya.
    Memang tidak semua orang dapat mengidentifikasi dengan jelas penyebab munculnya urtika, namun pengetahuan akan pemicu ini memungkinkan penderita lebih berhati-hati dan sebisa mungkin menghindari paparan terhadap pemicu untuk mencegah timbulnya urtika.
    Terapi medis standar untuk urtikaria, khususnya kronik, adalah dengan antihistamin dengan potensi menimbulkan kantuk minimal, seperti jenis obat cetirizine (10 mg 1×1) maupun levocetirizine (5 mg, 1 kali perhari). Jika keluhan belum mereda, konsumsi obat dapat ditingkatkan hingga 20 mg per hari.
    Pada kondisi berat, perlu ditambahkan jenis kortikosteroid untuk membantu meringankan gejala. Kesemuanya hendaknya dengan pengarahan ahli kesehatan terlebih dahulu. Untuk kontrol yang lebih baik, obat harus diminum rutin hingga beberapa waktu, sampai dianggap dosis dapat diturunkan atau dihentikan.
    Bertanyalah kepada ahli kesehatan untuk mengetahui batasan ini. Terapi homeopatik menggunakan madu untuk keluhan urtika, dan penggunaannya harus dibimbing oleh terapis yang amanah berpengalaman untuk menghindari risiko alergi lebih berat.
    Demikian, semoga ada manfaatnya.
    Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Dijawab oleh dr. Hafid N (Pengasuh Rubrik Kesehatan KonsultasiSyariah.com)

    ABOUT THE AUTHOR

    dr. Hafidz, salah satu pembina konsultasi kesehatan di situsKonsultasiSyariah.com Beliau adalah alumni fakultas kedokteran UGM, dan saat ini sedang menyelesaikan Pendidikan Dokter Spesialis jantung dan pembuluh darah.

    0 komentar:

    Posting Komentar