2 Jan 2012

Cerita Nabi Musa dan Batu yang Melarikan Bajunya

By: rnppsalatiga On: Senin, Januari 02, 2012
  • Berbagi

  • Cerita Nabi Musa dan Batu yang Melarikan Bajunya

    July 13, 2011  //  Kisah Nabi dan RasulKisah Nyata  //  No comments
    batu
    Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bani Israil biasa mandi dengan bertelanjang, satu sama lain saling melihat anggota badan temannya. Tetapi Nabi Musa mandi seorang diri. Mereka mengatakan, ‘Demi Allah! Tidak ada yang melarang Musa mandi bersama-sama dengan kita kecuali karena dia berpenyakit, buah pelirnya besar.’

    Pada suatu kali, Nabi Musa mandi. Kainnya diletakkan di atas batu, lalu batu itu melarikan kain Nabi Musa dan beliau menyusulnya sambil berteriak, ‘Kainku! Kainku, wahai batu!’ Sehingga, Bani Isaril dapat melihat (aurat) Nabi Musa, lantas mereka berkata, ‘Demi Allah! Musa tidak berpenyakit apa-apa.’ Lalu Nabi Musa mengambil kainnya dan dipukulnya batu itu.”
    Abu Hurairah berkata, “Pada batu itu terdapat enam atau tujuh bekas pukulan.”
    Serta turunlah ayat yang berkenaan dengan cerita ini,
    يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا لاَتَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ ءَاذَوْا مُوْسَى فَبَرَّأَهُ اللهُ مِمَّا قَالُوْا وَكَانَ عِنْدَ اللهِ وَجِيْهًا
    “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa, maka Allah membersihakannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan dia adalah orang yang mempunyai kedudukan di sisi Allah.” (QS. Al-Ahzab: 69) (HR. Al-Bukhari no. 278 dan Muslim no. 2372)
    Pelajaran yang dapat dipetik:
    1. Dalam keadaan darurat diperbolehkan telanjang. Adapun dalam kondisi wajar, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada Muawiyah bin Al-Hakam, “Jagalah auratmu kecuali untuk istrimu atau budak-budak yang kamu miliki.”
    2. Ketika darurat, seperti pengobatan dan lain-lain, diperbolehkan melihat aurat orang lain.
    3. Diperbolehkan mandi telanjang jika seorang diri, dan yang lebih utama adalah memakai penutup.
    4. Syariat umat sebelum Nabi Muhammad yang bertentangan dengan syariat Muhammad, tidak menjadi syariat Muhammad.
    5. Para nabi adalah manusia-manusia yang berparas dan berakhlak sempurna.
    6. Para nabi, sebagaimana manusia, mempunyai sifat-sifat yang manusiawi, mereka bisa marah dan memukul.
    7. Menerangkan keteguhan dan kesabaran para nabi atas perilaku orang-orang bodoh dan gangguan mereka.
    8. Keutamaan rasa malu. Malu merupakan akhlak mulia dan sifat para nabi.
    Sumber: 61  Pengantar Tidur, Muhammad bin Hamid Abdul Wahab, Darul Haq, Cetakan VI, 2009.
    (Dengan penataan bahasa oleh redaksi www.KisahMuslim.com)

    1 Jan 2012

    Matur Nuwun Mbak Anis

    By: rnppsalatiga On: Minggu, Januari 01, 2012
  • Berbagi
  • Namanya mbak Anis yang merupakan cucu dari salah satu donatur yakni Ibu Hj. Djaelani, saya sendiri yang selama ini menjadi penanggungjawab tidak pernah bertatapmuka. Dikarenakan dengan kesibukan beliau yang berada di Australia. Sangat besar dan termat besar dudkungan yang telah diberikan selama ini, bagaimana tidak setiap awal kenaikan kelas selama 3 tahun ini Mabak Anis selalu memberikan bantuan dana yang khusus untuk digunakan sebagai hadiah bagi mereka yang membutuhkan. Yang oleh kami berikan dalam bentuk buku tulis dan perlengkapannya. Dan selama ini komunikasi hanya dilakukan melalui telephon, sedangkan bantuan ditransfer ke rekening kami. Kami hanya bisa mendo'akan semoga kebaikan yang telah diberikan Allah Ta'ala memberikan balasan dengan melapangkan jalannya ke surga kelak. Amin yaa Rbbal A'lamiin.

    Jazzakallahu Khairan Katsiro kepada Bpk. H. Slamet Hs.

    By: rnppsalatiga On: Minggu, Januari 01, 2012
  • Berbagi
  • Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kekuatan iman dan kesehatan kepada beliau. Nama beliau adalah Bapak Haji Slamet Hadisumarto ata lebih akrab kami panggil Pak Slamet. Beliau adalah Ketua Ta'mir di Masjid Al-Huda Nanggulan. Lebih dari 8 tahun sudah kami merasakan bagaimana didikan yang beliau berikan ketegasan, berwibawa dan merupakan figur kebapakan.
    Teramat banyak kisah ketika berjalan bersama kami rasakan, kami tidak dapat menyampaikan dengan kata-kata karena sangat teramat banyak yang telah beliau berikan baik itu moriil ataupun materiil bagi kelangsungan kami. Jazz kami ucapkan jazzakallahu khairan hanya itu yang dapat kami sampaikan semoga Allah Ta'ala memberikan balasan di dunia dan di akhirat dengan kebarokahan.