15 Sep 2015

Sehari harus BAB berapa kali? Berikut jawabannya

By: rnppsalatiga On: Selasa, September 15, 2015
  • Berbagi














  • Banyak ahli sepakat bahwa kebanyakan orang BAB sehari bisa 1-3 kali. Meskipun begitu, yang harus dicermati adalah pola dari BAB itu sendiri.

    Terkadang kita bertanya-tanya tentang berapa kali kita harus buang air besar (BAB) dalam setiap harinya. Apakah BAB dua kali setiap hari itu normal? Atau dua kali sehari itu juga pertanda yang bagus?

    Bagaimana jika lebih dari tiga kali dalam setiap harinya? Berikut adalah beberapa jawaban yang bisa mencerahkan persoalan BAB sebagaimana dikutip oleh brilio.netdari Men’s Health, Selasa (11/8). Ternyata jawabannya tergantung pada pola makan kamu.
    Seorang ahli gastroenterology (pencernaan) asal Tulane University, Jordan Karlitz mengatakan bahwa banyak orang yang melakukan BAB tiga kali dalam seminggu. Akan tetapi banyak ahli sepakat bahwa kebanyakan orang BAB sehari bisa 1-3 kali. Meskipun begitu, yang harus dicermati adalah pola dari BAB itu sendiri. Jika ada perubahan yang mendadak, misalnya BAB lebih dari lima kali padahal biasanya hanya sekali, hal ini yang harus kamu perhatikan.
    Tapi bagaimana jika kamu baik-baik saja tetapi seringkali BAB? Hal ini bisa menjadi faktor makanan yang kamu konsumsi. Bisa jadi kamu terlalu banyak makanan berserat, alhasil pencernaan kamu terlalu lancar dan membuat kamu sering BAB. Selain itu, antibiotik bisa menjadi sumber permasalahan ini. Untuk mengatasinya kamu bisa mengkonsumsi probiotik.
    Jika tidak ada perubahan dengan makanan, bisa jadi kamu mengalami permasalahan dengan perut kamu. Bisa jadi kamu memang terserang virus atau keracunan makanan. Jika kamu mengalami hal ini, sebaiknya kamu segera menghubungi dokter. Biasanya, pola BAB kembali normal setelah dua minggu.

    Artikel diambil dari Brilio net.



    14 Sep 2015

    Jenderal Besar Soedirman

    By: rnppsalatiga On: Senin, September 14, 2015
  • Berbagi
















  • Jenderal Besar Raden Soedirman (EYD: Sudirman; lahir 24 Januari 1916 – meninggal 29 Januari 1950 pada umur 34 tahun[a]) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Menjadi panglima besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia secara luas terus dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi, dan dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, namun kemudian diasingkan ke Bogor.

    Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati –yang turut disusun oleh Soedirman – dan kemudian Perjanjian Renville –yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948. Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948.

    Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Di saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.

    Kematian Soedirman menjadi duka bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera setengah tiang dikibarkan dan ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan prosesi upacara pemakaman. Soedirman terus dihormati oleh rakyat Indonesia. Perlawanan gerilyanya ditetapkan sebagai sarana pengembangan esprit de corps bagi tentara Indonesia, dan rute gerilya sepanjang 100-kilometre (62 mi) yang ditempuhnya harus diikuti oleh taruna Indonesia sebelum lulus dari Akademi Militer. Soedirman ditampilkan dalam uang kertas rupiah keluaran 1968, dan namanya diabadikan menjadi nama sejumlah jalan, universitas, museum, dan monumen. Pada tanggal 10 Desember 1964, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.


    Artikel diambil dari Wikipedia

    Manfaat Daun Pepaya sebagai Obat Tradisional

    By: rnppsalatiga On: Senin, September 14, 2015
  • Berbagi


















  • Pepaya merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika tepatnya Meksiko. Pepaya yang memiliki nama latin Carica papaya ini masuk dalam keluarga Caricaceae. Selain dimakan begitu saja sebagai buah masak, pepaya yang masih muda biasa dimasak sebagai tumis.

    Begitu juga dengan daun pepaya, sering dijadikan sebagai lalapan teman makan sambal. Namun, manfaat daun pepaya bukan hanya sebatas lalapan teman makan nasi. Sejak zaman dahulu kala daun pepaya sudah dijadikan sebagai obat tradisional yang mampu mengatasi berbagai penyakit. Beberapa penyakit yang bisa diobati dengan ramuan daun pepaya antara lain cacingan, malnutrisi pada bayi, demam berdarah, dan nyeri haid. Bahkan menurut penelitian terbaru daun pepaya juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.

    Selain daunnya, akar dan getah pohon pepaya juga kerap dijadikan obat. Bahkan biji buah pepaya bisa juga dijadikan obat untuk mengatasi cacingan. Sementara bunganya sering dimasak sebagai tumis.

    ► Kandungan Nutrisi Daun Pepaya ◄

    Daun pepaya mengandung berbagai macam zat, antara lain Vitamin A 18250 SI, Vitamin B1 0,15 mg, Vitamin C 140 mg, Kalori 79 kal, Protein 8,0 gram, Lemak 2 gram, Hidrat Arang 11,9 gram, Kalsium 353 mg , Fosfor 63 mg, Besi 0,8 mg, Air 75,4 gram. Kandungan carposide pada daun pepaya berkhasiat sebagai obat cacing.

    Disamping pada daunnya, akar dan getah pepaya juga mengandung zat papayotin, karpain, kautsyuk, karposit dan vitamin.

    Manfaat Daun Pepaya untuk Kesehatan

    ► Mengobati Demam Berdarah

    Demam berdarah bisa diatasi dengan menggunakan daun pepaya. Caranya ambil 5 lembar daun pepaya atau secukupnya saja kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Air rebusa daun pepaya tersebut diminum sekaligus. Sebaiknya jangan berlebihan dalam mengkomsumsi daun pepaya ini kecuali jika sudah dalam tahap mengkhawatirkan.

    ► Meningkatkan Nafsu Makan

    Untuk meningkatkan nafsu makan, siapkan daun pepaya segar seukuran telapak tangan, sedikit garam, dan air hangat setengah cangkir. Semua bahan dicampur, ditumbuk atau diblender, kemudian disaring untuk diambil airnya kemudian diminum. Ramuan ini aman, bahkan untuk anak-anak sekalipun.

    ► Mengobati Nyeri Haid

    Campuran daun pepaya dan asam jawa, cukup efektif dalam mengatasi rasa nyeri akibat dtang bulan. Caranya, sediakan 1 lembar daun pepaya, asam jawa, garam secukupnya dan air dicampurkan dan direbus hingga matang. Untuk khasiat yang lebih baik sebaiknya diminum selagi hangat.

    ► Melancarkan Pencernaan

    Kandungan dalam daun pepaya yang dinamakan karpain sangat baik untuk saluran pencernaan kita karna karpainlah yang membantu membunuh micro organisme yang mengganggu dalam pencernaan kita. Caranya dengan mengkonsumsi daun pepaya sebagai teman makan nasi atau lalapan.

    ► Masker Anti Jerawat

    Selain bermanfaat bagi kesehatan, daun pepaya juga berkhasiat untuk kecantikan terutama dalam menghilangkan jerawat. Cara menggunakannya daun pepaya harus di keringkan terlebih dahulu, kemudian dilumatkan dan dicampur dengan air baru kemudian diusapkan ke wajah seperti halnya dengan masker pada umumnya.

    ► Senyawa Antikanker

    Dari beberapa penelitian dijelaskan, batang dan daun pepaya mengandung banyak getah putih seperti susu (white milky latex), yang berpeluang dikembangkan sebagai antikanker, sebagaimana dikutip dari Journal Society of Biology. Getah ini otomatis didapatkan saat kita mengonsumsi daun pepaya, dimasak dengan cara apa pun.

    ► Mengobati Sakit Perut Balita

    Bagi para ibu yang memiliki balita sakit perut kembung, bisa diobati dengan menggunakan ramuan daun pepaya. Caranya sediakan 2 lembar daun pepaya, 3 tangkai daun dadap serep, kapur sirih secukupnya. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus. Gunakan sebagai bedak dan dioleskan pada perut balita yang sakit.

    ► Kekurangan Nutrisi pada Balita

    Daun pepaya kaya dengan vitamin dan mineral. Jika balita anda mengalami kekurangan nutrisi gunakan daun pepaya untuk mengatasinya. Siapkan 1 lembar daun pepaya, cuci bersih kemudian direbus dengan 1,5 gelas air sampai mendidih, saring untuk diambil airnya. Lalu diminumkan pada balita dua sendok makan setiap hari.

    ► Manfaat lainnya

    Selain beberapa manfaat diatas, daun pepaya juga bisa digunakan untuk melunakkan daging. Jika Anda ingin memasak daging, agar empuk rebus daging bersama dengan daun pepaya. Tapi jangan terlalu banyak karena rasanya akan menjadi pahit

    Best Herbal