6 Nov 2012

Laporan Bantuan Pendidikan RNPP Salatiga Bulan Oktober 2012

By: rnppsalatiga On: Selasa, November 06, 2012
  • Berbagi

  • 4 Nov 2012

    Beberapa Kajian Ilmiah Habbatus sauda’ yang Dipublikasikan

    By: rnppsalatiga On: Minggu, November 04, 2012
  • Berbagi



  • Dibawah ini beberapa laporan ilmiah yang menyatakan bahwa Habbatus sauda’ (black Seed) memiliki kemampuan ajaib dalam mengobati.
    1. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh
    ~ US Patents Sections, Antirival Agents Bulletin #5,482,711.
    2. Habbatus sauda’  menstimulasi sumsum di tulang dan imunitas sel serta produksi interferon, melindungi sel-sel normal melawan virus perusak sel, melawan sel tumor dan meningkatkan jumlah anti bodi yang memproduksi sel B.
    ~ Cancer Immuno-biology Laboratory, south Carolina
    3. Habbatus sauda’  mengandung asam lemak tak jenuh, misalnya Linoleic dan asamGammalinolen yang masuk dalam tubuh. Asam ini memungkinkan untuk pencapaian sistesis yang merupakan sistem kekebalan tubuh yang penting, yang meregulasi subtansi-subtansi yang merupakan turunan dari prostaglandin E1, asam Linoleic menstabilkan membran sel danProstaglandin memiliki efek menghambat radang. Hal ini menghentikan reaksi kekebalan tubuh yang menyebabkan penyakit kronis seperti jerawat dan demam karena alergi hingga dapat menyebabkan kanker.
    4. Habbatus sauda’  terbukti memiliki efek anti histaminanti-oxidantanti-bioticanti-mycotic dan penghambat bronchitis.
    ~Study of Oil Black Seed on Humans, American Scientists
    5. Habbatus sauda’  benar-benar herba ampuh yang telah dipakai selama lebih 3000 tahun. Mengandung lebih dari 100 kandungan penting. Habbatus sauda’  adalah sumber yang penting untuk Asam Lemak Esensial, protein, karbohidrat, dan vitamin serta mineral Habbatus sauda’  juga kaya akan sterol, terutama beta – sitosterol, yang dikenal memiliki kemampuan mencegah kanker”.
    ~Dr. Michael Tierra L.A.C.O.M.D.
    6. Hasil uji Habbatus sauda’ membuktikan dapat dipakai untuk menyembuhkan banyak penyakit.
    ~Pharmaceutical newspaper, Wissenschaftlicher Text
    7. Habbatus sauda’ merupakan sumber penting protein, carbohydrates, Asam Lemak Esensial, vitamin A, B1, B2, C dan Niacin juga mineral, seperti calcium, potassium, iron, magnesium, selenium, magnesium dan zinc.
    ~Phytochemichals of Nigella sativa seeds. Food Chemistry
    Penelitian dan Studi Farmasi Modern tentang Habbatus Sauda’
    1. Biji Habbatus Sauda’ (Nigella Sativa) menunjukkan aksi galactogogue pada tikus percobaan, artinya bahwa terdapat peningkatan volum kotoran tikus yang diberi makan biji-bijian tersebut. Uji histology menunjukkan lebih banyak proliferasi dari aktivitas acnidan secretari pada jaringan payudara pada induk tikus yang memakan biji N. Sativa (Agarwala et al, 1987).
    2. Peningkatan volume susu yang diobservasi pada kambing setelah mengkonsumsi Habbatus Sauda’ sebanyak 100 mg/kb berat selama 10 hari (Vihan and Panwar, 1987).
    3. Persiapan pengobatan herbal dengan salah satu unsurnya Habbatus Sauda’ menunjukkan efek hypoglycemic yang jelas pada percobaan hewan Eskander et. al (1995) Pada studi lebih lanjut campuran serbuk biji-bijian yang mengandung Habbatus Sauda’ yang dipakai untuk teh herbal menunjukkan efek nyata hypoglycemic pada alloxan termasuk tikus yang menderita diabet. (E1.Sabrawy et. at: 1996).
    4. Aplikasi pada lotion yang mengandung Habbatus Sauda’ menunjukkan kemampuan penyembuhan luka setelah diuji coba pada luka di kambing, domba, dan anak sapi. (Ahmed et. al. 1995).
    5. Kandungan aktif biji Habbatus Sauda’ mengandung asam lemak yang setelah dikaji dapat berfungsi sebagai anti tumor melawan sel-sel Ehrlich ascities carcinoma (ECA), Dalton lymphomia ascities (DLA and Sarcoma 180 (5 180). Cytotoxicity 50% telah diteliti pada dosis pemakaian 1.5 mg, 3 mg and 1.5 mg, dengan hasil sedikit aktivitas melawan lymphocytes (Salomi et. al. 1992).
    6. Ekstrak Etanol dari Habbatus Sauda’ dalam dosis 200 mg/kg dapat sedikit menghambat copper acetate yang diindusi pada ovulasi kelinci (Vohora et. al. 1973) . Air, Etanol (90%) dan ekstrak lainnya yang dikonsumsi oral tidak menunjukkan adanya penghambat pertumbuhan dan aktivitas resorptive pada tikus albino (Prakash dan mathur, 1976) namun terdapat aktivitas estrogenic pada tikus yang belum dewasa (Maurya et. al. 1983).
    7. Ekstrak Alkohol pada Habbatus Sauda’ dapat menghambat pertumbuhan E. coli, S. Aureus sedangkan ekstrak air menjadi tidak aktif (Kurup, 1956) . Ekstrak petroleum yang ditemukan aktif untuk melawan M. pyogenes, B, subtilis, D. pneumoniae dan S. pyrogens (bhatnagar, et. al. 1961).
    8. Ekstrak etanol (50%) dari N. sativa menunjukkan aktivitas antiprotozal melawan E.histolytica turunan STA (Dhar et. al. 1968) . Minyak volatie dari Habbatus Sauda’ memiliki efek anti spasmodic yang memungkinkan aktivitas calcium autagonistic (aquel 1993).
    9. Ekstrak etanol (50%) Habbatus Sauda’ menunjukkan hasil pada anjing / kucing, aktivitas lemah, spasmolytic yang terisolasi pada babi ileum guinea dan ekstrak efek depresi CNS pada tikus. Ini juga menunjukkan suatu antagonis terhadap hiperaktif amphetamin pada aktivitas anti kanker melawan Lewis lung carcinoma (Dhar et. al. 1968) . Minyak volatile dari Habbatus Sauda’ memiliki efek anti spasmodic yang memungkinkan aktivitas calcium autagonistic (aquel 1993).
    10. Ekstrak biji-bijian dari Habbatus Sauda’ menunjukkan kemampuannya dalam mencegah gangguan pada gigi (Namba et. al. 1985) sementara minyaknya dapat dipakai untuk obat anti serangga(Deshpande et. el. 1974), brorichodilator (mahfouz et. al. 1962; El Dakhakhny, 1965; Mahafouz et. al. 1996) , immunopotentiating (El kadi and Kandil, 1987) dan aktivitas hypotensive.

    2 Nov 2012

    Kalaulah Bukan Karena Allah Menutupi Aib-Aib Kita

    By: rnppsalatiga On: Jumat, November 02, 2012
  • Berbagi



  • Alhamdulillah, wash shalaatu wassalaamu ‘ala nabiyyinaa Muhammad, wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa man tabi’ahum bi ihsaan, wa ba’d.
    Pada zaman Nabi Musa ‘alaihis salam, bani Israel ditimpa musim kemarau yang berkepanjangan. Mereka pun berkumpul mendatangi Nabi mereka. Mereka berkata, “Ya Kaliimallah, berdoalah kepada Rabbmu agar Dia menurunkan hujan kepada kami.” Maka berangkatlah Musa ‘alaihis salam bersama kaumnya menuju padang pasir yang luas. Waktu itu mereka berjumlah lebih dari 70 ribu orang. Mulailah mereka berdoa dengan keadaan yang lusuh dan kumuh penuh debu, haus dan lapar.
    Nabi Musa berdoa, “Ilaahi! Asqinaa ghaitsak…. Wansyur ‘alaina rahmatak… warhamnaa bil athfaal ar rudhdha’… wal bahaaim ar rutta’… wal masyaayikh ar rukka’…..”
    Setelah itu langit tetap saja terang benderang… matahari pun bersinar makin kemilau… (maksudnya segumpal awan pun tak jua muncul).
    Kemudian Nabi Musa berdoa lagi, “Ilaahi … asqinaa….”
    Allah pun berfirman kepada Musa, “Bagaimana Aku akan menurunkan hujan kepada kalian sedangkan di antara kalian ada seorang hamba yang bermaksiat sejak 40 tahun yang lalu. Umumkanlah di hadapan manusia agar dia berdiri di hadapan kalian semua. Karena dialah, Aku tidak menurunkan hujan untuk kalian…”
    Maka Musa pun berteriak di tengah-tengah kaumnya, “Wahai hamba yang bermaksiat kepada Allah sejak 40 tahun… keluarlah ke hadapan kami…. karena engkaulah hujan tak kunjung turun…”
    Seorang laki-laki melirik ke kanan dan kiri… maka tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia… saat itu pula ia sadar kalau dirinyalah yang dimaksud…..
    Ia berkata dalam hatinya, “Kalau aku keluar ke hadapan manusia, maka akan terbuka rahasiaku… Kalau aku tidak berterus terang, maka hujan pun tak akan turun.”
    Maka hatinya pun gundah gulana… air matanya pun menetes….. menyesali perbuatan maksiatnya… sambil berkata lirih, “Ya Allah… Aku telah bermaksiat kepadamu selama 40 tahun… selama itu pula Engkau menutupi ‘aibku. Sungguh sekarang aku bertaubat kepada Mu, maka terimalah taubatku…”
    Tak lama setelah pengakuan taubatnya tersebut, maka awan-awan tebal pun bermunculan… semakin lama semakin tebal menghitam… dan akhirnya turunlah hujan.
    Musa pun keheranan, “Ya Allah, Engkau telah turunkan hujan kepada kami, namun tak seorang pun yang keluar di hadapan manusia.” Allah berfirman, “Aku menurunkan hujan kepada kalian oleh sebab hamba yang karenanya hujan tak kunjung turun.”
    Musa berkata, “Ya Allah… Tunjukkan padaku hamba yang taat itu.”
    Allah berfirman, “Ya Musa, Aku tidak membuka ‘aibnya padahal ia bermaksiat kepada-Ku, apakah Aku membuka ‘aibnya sedangkan ia taat kepada-Ku?!”
    (Kisah ini dikutip dari buku berjudul “Fii Bathni al-Huut” oleh Syaikh DR. Muhammad Al ‘Ariifi, hal. 42)
    Subhaanallah… Kalaulah bukan karena Allah menutupi aib-aib kita…
    ***