1 Okt 2012

Ketenangan Hati

By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • Sesungguhnya ketenangan hati dan kesenangannya serta hilangnya rasa gundah dan resah merupakan keinginan setiap orang. Karena dengan demikian akan tercapai kehidupan yang tenteram, bahagia dan sejahtera. Untuk mencapai hal-hal tersebut diperlukan saranasarana yang bersifat religius, alami dan logika yang kesemuanya tidak akan dapat dicapai kecuali oleh seorang mu’min. Adapun selain mereka, walaupun dapat diraih salah satunya itupun setelah para pemikir mereka menguras pikirannya untuk itu akan tetapi masih banyak hal lain yang terlewatkan yang lebih bermanfaat dan utama baik di dunia ini atau kehidupan berikutnya.

    Keutamaan Abu Bakr radhiyallahu anhu

    By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • Umar Ibnul Khattab berkata, “Seandainya keimanan Abu Bakr ditimbang dengan keimanan seluruh umat ini maka akan lebih berat keimanan Abu Bakr”. Dia adalah orang yang jujur dari umat ini. Namanya adalah Abdullah bin Abi Quhafah Utsman bin Amir bin Amru Al-Qurasy dan umat ini telah sepakat untuk memberikan gelar padanya dengan kata ash-Shiddiq, sebab dialah orang yang segera membenarkan Nabi Muhammad SAW dan Aisyah pernah berkata tentang bapaknya, “Bapakku orang yang berkulit putih, langsing dan berpipi tipis, sedikit bungkuk dan bermata cekung”.

    Orang Mukmin Dikumpulkan Bersama Keluarganya di Surga

    By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • penduduk surga Bersama Keluarga di Surga Pertanyaan: Apa benar kelak di akhirat kita akan berkumpul bersama ibu, bapak, dan saudara kita? Dari: Nur Laila Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du Terkait dengan masalah ini, Allah telah jelaskan dalam Alquran, melalui firman-Nya: وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين “Orang-oranng yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.” (QS. At-Thur: 21) Terkait ayat ini, ada dua pendapat tafsir ulama : Pertama, Bahwa Allah Ta’ala memberikan kenikmatan yang lebih kepada orang mukmin, penduduk surga yang menduduki derajat yang tinggi di surga, dimana Allah kumpulkan keturunannya yang derajatnya di bawah mereka bersama orang tuanya. Sehingga Allah mengangkat derajat penduduk surga yang kedudukannya lebih rendah menuju derajat yang lebih tinggi. Agar lebih menyenangkan hati orang tuanya, sementara kedudukannya sama sekali tidak dikurangi. Oleh karena itu, jika ada orang tua masuk surga bersama anaknya, dan derajat orang tua lebih tinggi dari pada derajat anaknya, maka Allah akan mengangkat derajat anaknya sampai sederajat dengan ayahnya, agar sang ayah merasa lebih senang dengan berkumpulnya dengan anak-anaknya. Tanpa mengurangi derajat sang ayah sedikit pun. Demikian pula sebaliknya, ketika derajat anak lebih tinggi daripada ayahnya, maka derajat ayah akan dinaikkan, sehingga bisa berjumpa dengan anaknya. Ini adalah pendapat mayoritas ahli tafsir, dan inilah pendapat yang lebih mendekati makna tekstual ayat. Kedua, ayat ini berbicara tentang orang beriman yang ditinggal mati anaknya yang belum menginjak usia baligh. Mereka tidak memiliki amal, selain iman. Agar lebih menyenangkan hati ayah dan ibunya, Allah mengangkat derajatnya, sehingga bisa berjumpa dengan orang tuanya. Meskipun demikian, kedua pendapat ini tidak terlalu jauh, sehingga mungkin untuk kita katakan, bahwa makna ayat ini mencakup kedua-duanya. Demikian keterangan Syaikh Sholeh bin Awad al-Maghamisi Sungguh kebahagiaan yang sempurna, pada saat Anda diselamatkan oleh Allah dari kengerian hari kiamat, kemudian Allah masukkan ke dalam surga nan indah. Tidak hanya itu, Anda dipertemukan dengan istri Anda dengan rupa nan indah, suami Anda dengan wajah yang menawan, dengan anak Anda yang menyejukkan pandangan. Hidup Anda dihiasi dengan kenikmatan tanpa batas, yang tidak mungkin bisa diungkapkan dengan kata-kata, selain doa: Ya Allah… kumpulkanlah kami di surga-Mu bersama orang-orang yang kami cintai, dan lindungilah kami dari adzab neraka. Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com) ABOUT THE AUTHOR Ustadz Ammi Nur Baits Beliau adalah Mahasiswa Madinah International University, Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh. Saat ini, beliau aktif sebagai Dewan Pembina website PengusahaMuslim.com, KonsultasiSyariah.com, dan Yufid.TV, serta mengasuh pengajian di beberapa masjid di sekitar kampus UGM.