1 Okt 2012

Salman Al-Farisi Pemimpin Yang Rendah Diri

By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • Salman Al-Farisi tergolong sebagai salah seorang sahabat Rasulullah saw. Beliau berasal dari negeri Parsi. Pernah di masa hidupnya, Salman telah diberi jawatan sebagai Gabenor di salah sebuah jajahan takluk Islam. Namun demikian kedudukannya itu tidak sedikit pun mengubah keperibadiannya yang penyantun, rendah diri, serta zuhud terhadap kemewahan dunia. Pada suatu hari, diriwayatkan seorang rakyat awam tanpa mengenali Salman terus menariknya secara kasar lalu menyuruhnya melakukan suatu kerja yang berat. Orang itu menjumpai Salman ketika berada di tepi jalan. Ia mempunyai sebuah karung besar lalu menyuruh Salman memikulnya sampai ke rumah. Tanpa banyak soal Salman terus memikulnya. Di pertengahan jalan, seorang lelaki telah memberi salam kepadanya. Alangkah terkejutnya melihat Salman memikul karung. Lalu berkata: "Wahai tuan! Tahukah tuan bahawa orang yang memikul karung tuan itu adalah Salman Al-Farisi, Amir negeri kita ini." Terkejut lelaki itu mendengarnya, apabila dikenangkan orang yang dikasarinya itu adalah gabenornya sendiri. Lantas dia meminta maaf lalu menyuruh Salman menurunkan karung yang sedang dipikulnya itu. Tetapi Salman menjawab: "Oh tidak mengapa tuan. Biarlah saya memikul barang tuan ini hingga sampai ke rumah tuan". Demikianlah ketinggian budi pekerti Salman Al-Farisi, salah seorang sahabat Rasulullh saw. yang tidak mementingkan darjat kedudukan.

    Mencintai karena Allah

    By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • Mencintai karena Allah itu tidak pernah merasakan kegalauan. Mencintai karena Allah itu tidak pernah merasakan kekecewaan. Mencintai karena Allah itu tidak pernah merasakan sakit hati. Mencintai karena Allah itu tidak pernah menangis karena takut kehilangan. Mencintai karena Allah itu mencintai dari hati karena iman bukan dari pandangan. Mencintai karena Allah itu ketika galau, bahwa Allah senantiasa selalu bersama kita. Mencintai karena Allah itu ketika kecewa, bahwa Allah selalu memberi kedamaian untuk kita. Mencintai karena Allah itu ketika sakit hati, bahwa Allah yang mampu mengobatinya dan Dia-lah sebaik baiknya penolong kita. Mencintai karena Allah itu tidak takut kehilangan, karena Allah lebih tau mana yang dibutuhkan oleh hambanya. Dan mencintai karena Allah itu ketika orang yang cintainya dimiliki oleh orang lain, iya akan berkata "semoga kau bahagia bersamanya."

    RENUNGAN

    By: rnppsalatiga On: Senin, Oktober 01, 2012
  • Berbagi
  • (1) Kehilangan adalah cara terbaik untuk bersyukur, namun jauh lebih baik bersyukur karena tidak kehilangan. (2) Mengambil hak orang lain sama seperti meminum air laut, semakin diminum akan semakin haus dan Anda akan ketagihan. (3) Bagi orang sukses, bangkrut itu adalah bagaikan membayar uang kuliah, krisis adalah merupakan peluang, sedangkan hinaan dan cemoohan bagaikan cambuk dan motivasi. (4) Saat berada jauh orang akan merindukan rumah, saat di rumah orang bisa hampir mati krn bosan. Manusia kadang sulit untuk menghargai apa yang didekatnya. (5) Lihatlah ke atas untuk berdoa dan belajar, lihatlah ke bawah untuk kita bisa bersyukur, dan lihatlah sekelilingmu untuk berhati-hati. (6) Hanya melalui kesulitanlah, manusia mau berdoa dan menengadahkan tangannya kepada Tuhan. (7) Hidup sama seperti permainan catur, Tuhan akan bergerak menunggu giliran Anda untuk menggerakan pion pertama artinya Tak akan ada Hasil apapun bila Anda Tidak Memulainya. (8) Kebenaran itu punya jalannya sendiri dan tidak perlu dibela, karena suaranya jauh lebih keras dari pembelaan itu sendiri. (9) Malam bukan hanya milik rasa letih, tapi juga milik rasa syukur atas kekuatan yang Tuhan berikan untuk menjalani hari ini. (10) Kalah adalah kesempatan untuk beristirahat dan dari kemenangan kecil kita bisa mempersiapkan diri untuk bisa menyambut kemenangan yang lebih besar. (11) Satu fakta yang setiap orang harus tahu adalah bahwa masalah sangat takut dengan senyuman, maka hadapilah masalah sebesar apapun dengan senyuman. (12) Dalam sejarah selalu saja ada seorang tokoh yang berhasil mengalahkan kemustahilan, pastikan saja itu termasuk diri Anda!